Liputan6.com, Serang - Mathla'ul Anwar (MA) akan melakukan Muktamar ke-19 pada 7 - 9 Agustus 2015 sekaligus peringatan 100 tahun organisasi Islam tertua di Banten tersebut. Rencananya, muktamar akan dihadiri Presiden Jokowi.
Organisasi asli Banten tersebut enggan disebut mengikuti jejak kedua organisasi Islam terbesar Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) yang juga menggelar muktamar.
Advertisement
"Rentang waktu ini bukan karena kesepakatan saja. Kita (MA, NU, dan Muhamadiyah) sering ketemu, tapi kita tidak pernah janjian soal waktu. Sebenarnya mau 10 Juli, karena itu kan puasa, jadi nggak mungkin. Mundurlah kita ke 7 - 9 Agustus," kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) MA, Ahmad Sadeli Karim, Rabu 5 Agustus 2015.
Pihak MA menyatakan, muktamar akan dihadiri Presiden Jokowi. Presiden juga akan disambut sekitar 150.000 keluarga besar MA se-Banten.
Meski akan dihadiri Presiden, Sadeli Karim memastikan, organisasinya tidak akan masuk ke dalam dunia politik dan hanya fokus pada dunia pendidikan.
"MA itu organisasi independen. MA tidak akan menjadi partai. Tapi orang MA-nya mau berpartai, silakan saja," tegas dia.
Peringatan 100 tahun Mathla'ul Anwar akan dilaksanakan pada 8 Agustus 2015 di alun-alun Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Panitia mengklaim, acara tersebut akan dihadiri oleh 150 ribu warga dan simpatisan. Serta akan diikuti 500 peserta utusan pengurus MA dari 30 provinsi dan 300 pengurus kota/kabupaten seluruh Indonesia. Selain itu, akan diikuti pengurus dari Malaysia dan Singapura.
Mathla'ul Anwar berdiri pada 10 Ramadan 1334 H atau 10 Juli 1916. MA didirikan Kiai Haji Tb Soleh, KH EM Yasin, Kiai Tegal, KH Mas Abdurrahman, KH Abdul Mu'ti, KH Soleman Cibinglu, KH Daud, KH Rusydi, E Dawani, dan KH Mustaghfiri di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. (Mvi/Sss)