Pimpin NU, Ma'ruf Amin dan Said Aqil Dinilai Pasangan Ideal

"Muktamar kali ini berjalan sangat baik dan lancar sesuai AD/ART," kata Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU Maluku.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Agu 2015, 12:12 WIB
Ketua PBNU Said Aqil Siradj (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jombang - Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur telah dilaksanakan dengan menetapkan Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam Syuriah dan Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU Maluku, Syarif Hidayat, menilai, keduanya adalah pasangan yang saling melengkapi untuk kebutuhan NU ke depan.

"‎KH Ma'ruf Amin dan KH Said Aqil adalah pasangan ideal, sama-sama pintar," kata Syarif di area Muktamar NU, Jombang, Kamis (6/8/2015).

Dia berpandangan, Muktamar NU kali ini berjalan baik dan demokratis sehingga apa yang diputuskan harus didukung bersama. Meskipun sempat ada dinamika yang terjadi, namun hal tersebut dianggap sebagai bagian dari demokrasi.

"Jika ada yang mengatakan bahwa muktamar kali ini ada kecurangan dan melanggar AD/ART sangat tidak berdasar dan mengada-ada," ujar dia.

Syarief mengingatkan, kabar yang sempat beredar mengenai peserta yang diisolir oleh panitia muktamar tidaklah benar. Yang terjadi sebenarnya, salah satu kubu pendukung calon ketua umum PBNU kecewa terhadap proses muktamar.

"Yang benar adalah peserta muktamar pendukung salah satu calon yang kecewa karena diprediksi kalah dilarang mengikuti kegiatan muktamar yang bertujuan untuk mendelegitimasi pelaksanaan muktamar," ujar dia.

Untuk itu, Syarif mengajak semua pengurus NU seluruh Indonesia untuk tidak terpengaruh oleh kabar yang tidak jelas dan sangat mengada-ada tersebut.

"Karena muktamar kali ini berjalan sangat baik dan lancar sesuai AD/ART," tandas Syarif. (Mvi/Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya