Liputan6.com, Yogyakarta Masyarakat penggemar batu akik mesti waspada, pasalnya batu akik palsu asal Cina mulai beredar di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Syam Siamnata, Ketua Komunitas Batu Gambar Indonesia, saat ditemui awak Liputan6.com, Selasa (4/8/2015).
Dirinya mengatakan jika batu batu akik yang dipalsukan sangat sulit dikenali secara kasat mata. Untuk melihat batu akik bergambar tersebut palsu atau tidak, harus menggunakan peralatan di Labolatorium. Salah satu alat yang digunakan di laboratorium berupa lensa dengan pembesaran sebanyak 200 kali.
Advertisement
"Harus dengan alat bantu seperti mikroskop hingga 200 kali dan alat di laboratoium. Hingga saat ini tidak bisa dikenali batu itu palsu secara langsung harus dengan alat. Saat ini sudah marak batu-batu palsu dari Cina, ini perlu kita waspadai bersama," ujarnya.
Saat ditanya bagaimana cara membuat akik bergambar sehingga nampak sama dengan aslinya, Syam hanya geleng-geleng kepala. Namun yang jelas upaya ini merupakan bentuk persaingan dagang di pasar dunia. Hal tersebut terjadi mengingat pasar Indonesia sangat besar dan batuan Indonesia memiliki ciri khas sendiri, dan memiliki seni yang tinggi.
"Yang jelas ini upaya untuk mendistorsi batuan kita. Karena batuan kita sedang diburu masyarakat internasional. Dan dalam perang dagang ini ada upaya upaya untuk mendistorsi batuan kita jika sudah maka tidak dipercaya dunia lagi harga bisa turun," ujarnya menjelaskan.
Dalam kesempatan tersebut, Syam juga mengumumkan bahwa salah satu batu gambar asli indonesia yaitu dari Pacitan Jawa Timur sudah dipalsukan. Jadi batu gambar asli Cina ini sudah menyebar di Pacitan. Hal ini membuat Batu tersebut diklaim dari Pacitan, sehingga nantinya akan mempengaruhi kepercayaan bangsa karena produk palsu itu.
"Di Pacitan (Jatim) sudah ada batu palsu asal Cina. Itu sudah termasuk penipuan, mengaku batu asli sana (Pacitan) tapi ternyata produk Cina. Dijual mengaku dari Pacitan. Tragis itu kalo ga percaya maka kita akan tersisih dari sistem perdagangan internasional. Kita berharap para pecinta batu gambar untuk mengecek keaslian batu di lab," paparnya lagi.
Syam mengatakan untuk mengantisipasi apakah batu gambar itu asli atau palsu maka harus diteliti di lab batu. Supaya keaslian batu bisa langsung dideteksi dengan pengujian di lab. Sementara saat ini lab batuan itu saat ini masih kurang.
"Perlu lab di sentra batuan. Bangun lab tidak tinggi biayanya. Sebaiknya pemerintah bangun lab di sentra batuan. Lab di Jakarta ada, di Yogya ini baru ada satu Annur di XT Square, tapi memang sebaiknya setiap sentral penghasil batu mulia itu ada Lab," ungkapnya.
Bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, untuk menambah pengetahuan tentang batu akik bergambar bisa mengunjungi Kontes Batu Bergambar yang digelar 12-16 Agustus mendatang di halaman stasiun TVRI Yogyakarta. Pasalnya kontes ini akan dilengkapi dengan klinik batu yang akan memperkaya pengetahuan pengunjung, agar bisa membedakan batu akik palsu dan asli. (Fathi mahmud/Ibo)