Ganja Sintetis Bikin Warga AS Terkapar di Jalan

Seorang pria tertidur usai menghisap ganja sintetis di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Ganja sintetis memiliki efek yang buruk bagi penggunanya karena merupakan senyawa kimia yang berbahaya. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)

oleh Johan Fatzry diperbarui 06 Agu 2015, 16:00 WIB
20150806-Pemakai-Ganja-AS
Seorang pria tertidur usai menghisap ganja sintetis di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Ganja sintetis memiliki efek yang buruk bagi penggunanya karena merupakan senyawa kimia yang berbahaya. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Seorang pria tertidur usai menghisap ganja sintetis di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Ganja sintetis memiliki efek yang buruk bagi penggunanya karena merupakan senyawa kimia yang berbahaya. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Seorang pria tertidur usai mengisap ganja sintetis atau dikenal dengan K2 di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Warga AS terutama remajanya tengah kecanduan oleh ganja sintetis atau yang disebut 'Spice'. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Seorang pria saat menghisap ganja sintetis di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Menurut departemen kesehatan New York, Sekitar 120 orang masuk rumah sakit setelah mengisap zat psikoaktif tersebut. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Seorang pria tertidur usai menghisap ganja Sintetis di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Ganja sintetis memiliki efek yang buruk bagi penggunanya karena merupakan senyawa kimia yang berbahaya. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Seorang pria menyiapkan ganja sintetis untuk dihisap di pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Ganja sintetis merupakan zat psikoaktif yang dirancang untuk meniru atau menghasilkan efek yang mirip dengan ganja. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)
Petugas polisi berdebat dengan para pecandu ganja sintetis saat hendak ditertibkan pinggir jalan East Harlem, New York (5/8/2015). Pada 2012 Amerika Serikat melarang pembuatan K2 atau ganja sintetis. (AFP PHOTO/SPENCER PLATT)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya