Bea Cukai Hong Kong Sita Lebih Dari 30 Ribu Barang Bermerk Palsu

Petugas memperlihatkan sejumlah barang palsu di Kantor Bea Cukai Hong Kong, Kamis (6/8). Lebih dari 30.000 barang disita dari satu warga Filipina dan dua warga Pakistan yang merupakan sindikat penjual barang yang diduga palsu. (REUTERS/Bobby Yip)

oleh Arny Christika Putri diperbarui 06 Agu 2015, 18:00 WIB
20150806-Bea Cukai Hong Kong Sita Lebih Dari 30 Ribu Barang Bermerk Palsu
Petugas memperlihatkan sejumlah barang palsu di Kantor Bea Cukai Hong Kong, Kamis (6/8). Lebih dari 30.000 barang disita dari satu warga Filipina dan dua warga Pakistan yang merupakan sindikat penjual barang yang diduga palsu. (REUTERS/Bobby Yip)
Petugas memperlihatkan sejumlah barang palsu di Kantor Bea Cukai Hong Kong, Kamis (6/8). Lebih dari 30.000 barang disita dari satu warga Filipina dan dua warga Pakistan yang merupakan sindikat penjual barang yang diduga palsu. (REUTERS/Bobby Yip)
Sepatu olahraga palsu yang diperlihatkan petugas di Kantor Bea Cukai Hong Kong, Kamis (6/8). Lebih dari 30.000 barang disita dari satu warga Filipina dan dua warga Pakistan yang merupakan sindikat penjual barang yang diduga palsu. (REUTERS/Bobby Yip)
Petugas memeriksa sejumlah barang yang diduga palsu di Kantor Bea Cukai Hong Kong, Kamis (6/8). Lebih dari 30.000 barang disita dari satu warga Filipina dan dua warga Pakistan yang merupakan sindikat penjual barang yang diduga palsu. (REUTERS/Bobby Yip)
Sejumlah tas palsu yang diperlihatkan di Kantor Bea Cukai Hong Kong, Kamis (6/8). Lebih dari 30.000 barang disita dari satu warga Filipina dan dua warga Pakistan yang merupakan sindikat penjual barang yang diduga palsu. (REUTERS/Bobby Yip)
Petugas berdiri di dekat barang yang diduga palsu di Kantor Bea Cukai Hong Kong, Kamis (6/8). Lebih dari 30.000 barang disita dari satu warga Filipina dan dua warga Pakistan yang merupakan sindikat penjual barang yang diduga palsu. (REUTERS/Bobby Yip)
Kacamata palsu yang disita petugas di Kantor Bea Cukai Hong Kong, Kamis (6/8). Lebih dari 30.000 barang disita dari satu warga Filipina dan dua warga Pakistan yang merupakan sindikat penjual barang yang diduga palsu. (REUTERS/Bobby Yip)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya