Pemerintah Akui Tak Punya Data Akurat Potensi Cadangan Mineral

Padahal data tersebut menunjang penerapan peningkatan nilai tambah (hilirisasi) komoditas mineral di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Agu 2015, 19:10 WIB
Sejarah PT Freeport lahir pada 1936 lalu, melalui ekspedisi Pemerintah Hindia Belanda menemukan cadangan mineral yang disebut Ertsberg.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah ternyata hingga kini belum memiliki data akurat tentang cadangan sumber daya alam mineral nasional. Padahal data tersebut menunjang penerapan peningkatan nilai tambah (hilirisasi) komoditas mineral di Indonesia.

Kepala sub Bidang Pengawasan Pengoperasian, Produksi dan Operasi Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Syamsu Daliend mengaku, data cadangan yang akurat menjadi poin penting dalam pelaksanaan hilirisasi komoditas mineral.

"Kita di Indonesia belum punya data cadangan yang kurang akurat, sampai sekarang ini, titik awal bicara hilirisasi menjadi poin penting," kata Syamsu dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (6/8/2015).

Menurut dia, keakuratan data cadangan mineral dapat memudahkan pemetaan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).

Ia menerangkan, jika data cadangan akurat, pembangunan smelter bisa disesuaikan jumlahnya dengan jumlah cadangan yang ada, sehingga pembangunan smelter efektif.

"Berapa banyak smleter yang dibutuhkan saat ini, dikaitkan dengan cadangannya, seharusnya ini seimbang," tutur dia.

Adapaun salah satu yang telah dilakukan pemerintah untuk mengetahui jumlah cadangan mineral, dengan penciutan luas lahan yang digarap perusahaan pertambangan sebesar 75 persen. Data cadangan diperoleh dari perusahaan atas lahan yang telah diciutkan tersebut.

"Dulu diberi luasan menciut 25 persen, 75 persen sudah ada datanya karena pemerintah tidak punya uang cukup untuk eksplorasi," pungkasnya.(Pew/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya