Pencarian MH370 di Pulau Reunion Diperluas

Beberapa keluarga korban juga menyatakan bahwa potongan kecil puing itu bukan berarti pesawat itu telah ditemukan.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Agu 2015, 06:04 WIB
Beberapa keluarga korban juga menyatakan bahwa potongan kecil puing itu bukan berarti pesawat itu telah ditemukan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Prancis telah mengerahkan pesawat pencari, helikopter, dan perahu di sekitar Pulau Reunion di Samudra Hindia, guna mencari lebih banyak puing dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014

Sementara itu pemerintah Malaysia meminta agar daerah pencarian reruntuhan diperluas. Demikian dilansir BBC, Jumat (7/8/2015).

Pencarian ini dilakukan menyusul kepastian bahwa bagian sayap pesawat itu terbawa arus di Samudra Hindia dan terdampar di Pulau Reunion yang jauh dari lokasi semula yang diperkirakan jatuhnya pesawat MH370.

PM Malaysia Najib Razak sudah memastikan bahwa potongan itu memang berasal dari MH370. Sementara, keluarga korban meminta agar pencarian terus dilakukan sampai bangkai pesawat dan korban ditemukan.

Beberapa keluarga korban juga menyatakan bahwa potongan kecil puing itu bukan berarti pesawat itu telah ditemukan.

Selain itu, pihak yang berwenang di pulau-pulau tetangga, Mauritius dan Madagaskar, diminta untuk menyisir garis pantai untuk mencari puing-puing.

Pemerintah Mauritius sudah menyanggupi permintaan tersebut dan mengerahkan pasukan penjaga pantai dan meminta nelayan ikut melakukan pengamatan.

Laporan awal sempat menyebutkan bahwa ditemukan lebih banyak puing, tetapi kemudian dibantah.

Hingga kini pesawat berpenumpang 239 orang, termasuk warga Indonesia, Malaysia, dan China, belum diketahui keberadaannya sejak menghilang dari radar dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. (Rmn/Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya