Liputan6.com, London - `Segala sesuatu yang mahal pasti sehat` telah terpupuk di kepala kita. Termasuk saat memilih telur. Semakin mahal harga sebutir telur dengan embel-embel `low colesterol`, semakin besar keyakinan kita, telur itu benar-benar sehat. Sebagai contoh telur putih dan telur cokelat.
Di Inggris penjualanan telur cokelat alami kenaikan. Penduduk di sana percaya telur cokelat memiliki kandungan vitamin dan nutrisi yang jauh lebih baik untuk kesehatan. Benarkah demikian?
Advertisement
"Tidak ada perbedaan nyata mengenai nilai gizi antara telur cokelat dan telur putih," kata seorang peneliti dari Cornell University dikutip dari situs Times of India, Jumat (7/8/2015)
Perbedaan mencolok terjadi di kehidupan sehari-hari kedua ayam tersebut. Ayam bertelur putih tidak memiliki napsu makan yang besar seperti ayam penghasil telur cokelat. Yang membuat tubuh si ayam jauh lebih besar. Itulah alasan pertama yang membuat harga telur cokelat lebih mahal.
"Memang kedua telur ini memiliki rasa yang berbeda. Tapi tidak ada hubungannya dengan kualitas dari tiap telur tersebut," kata peneliti itu menambahkan.
Warna kuning dalam telur cokelat lebih gelap. Itu terjadi karena ayam berbulu cokelat diberi makan jagung dalam jumlah yang banyak. Sisanya, hanya pemikiran masing-masing orang saja.