Liputan6.com, Tangerang - Kelumpuhan bukan alasan untuk berkeluh kesah. Justru malah mendorong seorang warga Tangerang untuk bangkit dan menunjukkan dia mampu jadi pengayom keluarga.
Sosok ini ada pada diri seorang mekanik motor bernama Hamdan yang selalu menempuh sekitar 20 kilometer menuju tempat kerjanya di sebuah bengkel motor di kawasan Meruya Utara, Jakarta Barat.
Advertisement
Sepeda motor yang selalu menemaninya adalah karya kreatif Hamdan. Untuk merakitnya, ia dibantu seorang sahabatnya. Dengan kendaraan itu, Hamdan merasa bisa beraktifitas di dunia yang umumnya tidak ramah bagi para penyandang disabilitas.
"Kalau saya masih bisa kerja, saya kerja terus. Apa yang bisa saya kerjakan, saya kerjakan. Asal saya jangan sampai ngemis," ungkap Hamdan.
Sebenarnya Hamdan terlahir normal. Tapi di usia 6 tahun, ia mengalami panas tinggi. Pulang dari berobat Hamdan justru lumpuh. Sejak itu Hamdan tidak menoleh ke belakang. Dia hanya berpikir untuk bisa hidup layaknya orang lain bekerja dan membangun keluarga.
Berbagai jenis pekerjaan pun telah dicobanya sampai akhirnya ia mencoba sebagai montir motor. Dari profesi tersebut, Hamdan mampu menjadi pengayom bagi istri dan keempat anaknya.
Keinginannya pria 45 tahun ini tidaklah muluk, yakni janganlah menyerah pada keadaan meski hidup dalam keterbatasan. Saksikan kisah Hamdan sang montir motor dalam Pantang Menyerah selengkapnya di Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (7/8/2015). (Mar/Yus)