Sulitnya Mendiagnosa Penyakit Epilepsi pada Anak

Epilepsi adalah gangguan pada otak atau saraf yang bersifat kronis dan ditandai timbulnya kejang berulang

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Agu 2015, 16:30 WIB
Epilepsi bersifat kronis. Artinya kejang pada epilepsi akan berulang terutama bila tidak mendapat pengobatan yang tepat," kata dr Rudianto Sofwan. Sedangkan kejang yang disebabkan oleh penyebab lain, pada umumnya tidak bersifa kronis.

Liputan6.com, Jakarta Karena jenis kejang yang cukup beragam, membuat banyak orang sulit memastikan diagnosa epilepsi pada anak. Selain itu, keadaan yang menyerupai epilepsi pada anak pun beragam.

"Epilepsi bersifat kronis. Artinya kejang pada epilepsi akan berulang terutama bila tidak mendapat pengobatan yang tepat," kata dr Rudianto Sofwan. Sedangkan kejang yang disebabkan oleh penyebab lain, pada umumnya tidak bersifa kronis."Hanya seaktu saja akut atau sementara saja," kata Rudianto dikutip dari buku berjudul Cara Tepat Atasi Kejang pada Anak, Jumat (7/8/2015).

Selain itu, jika anak dicurigai menderita epilepsi, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan dan tes tertentu guna memastikan diagnosis epilepsi pada anak beserta jenis epilepsinya.

"Hal ini penting karena jenis epilepsi itu sendiri sangat beragam dan penanganan epilepsi (medikamentosa) bergantung pada jenis epilepsi," kata Rudianto menambahkan.

Orang awam menyebut epilepsi dengan ayan. Kondisi ini adalah suatu gejala gangguan pada otak atau ganggun neurologis yang bersifat kronis dan ditandai timbulnya kejang berulang akibat impuls saraf di otak yang berlebihan.

Rudianto menambahkan, sejumlah literatur juga mengatakan, epilepsi adalah kecenderungan untuk kejang yang disebabkan adanya gangguan aktivitas otak yang berlebihan. "Diperkirakan sekitar 5 dari 1.000 anak di seluruh dunia menderita epilesi. Ini merupakan masalah yang membutuhkan penanganan komprehensif dan berkelanjutan," katanya menerangkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya