Liputan6.com, Malang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, memperpanjang status siaga darurat bencana erupsi Gunung Raung. Perpanjangan status ini juga atas rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Status siaga darurat bencana di wilayah Bondowoso ini awalnya diberlakukan sejak 1–29 Juli 2015. Lantaran aktivitas vulkanik gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih tinggi, maka status siaga darurat bencana di Bondowoso diperpanjang mulai 30 Juli-30 Agustus 2015.
Advertisement
"Kami tetap menunggu dari PVMBG. Kalau status Gunung Raung nanti diturunkan menjadi waspada, maka akan kita evaluasi dan bisa saja siaga darurat bencana juga diturunkan," kata Kepala BPBD Bondowoso Kukuh Triatmoko di Malang, Jawa Timur, Jumat (7/8/2015).
Berdasarkan data BPBD Bondowoso, kondisi Gunung Raung saat ini tertutup kabut asap kelabu tebal dengan tekanan lemah setinggi 1.000 meter condong ke tenggara–selatan. Gempa tremor terus-menerus terjadi dengan kekuatan 7-32 milimeter dominan 31 milimeter. Di Bondowoso saat ini kondisi cuaca mendung dan angin tenang dengan suhu udara 23 Celsius.
"Kami optimis aktivitas vulkanik di Gunung Raung ke depan akan terus menurun sehingga status darurat bencana tak perlu lagi diperpanjang," ucap Kukuh.
Terkait penyakit yang timbul akibat abu vulkanik Gunung Raung, Kukuh mengakui ada laporan peningkatan kunjungan masyarakat ke puskesmas. Berdasarkan laporan petugas kesehatan setempat, sejak akhir Juli sampai awal Agustus berbagai penyakit yang menyerang masyarakat itu antara lain, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sebanyak 51%, diare 17,6%, kulit 11,7%, nyeri lambung 11,6%, dan mata 8,2%.
"Tidak ada kasus yang serius mengenai kesehatan, hanya penyakit yang biasa menyerang masyarakat akibat abu vulkanik. Warga juga tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak perlu ada evakuasi," tandas Kukuh.
Di Kabupaten Bondowoso tercatat ada 3 kecamatan terdekat yang rawan terdampak langsung erupsi Gunung Raung. Antara lain di Kecamatan Sumber Wringin dengann 2.384 warga, Tlogosari 4.800 warga, dan Sempol terdapat 1.600 warga. (Ndy/Mut)