Liputan6.com, Moskow - Perseteruan Rusia dan sejumlah negara barat masih berlangsung. Diperkirakan gesekan kedua pihak ini masih akan belum berakhir dalam waktu dekat.
Setelah Negeri Beruang Merah mendapat sanksi ekonomi dari Barat, perlahan negara yang dipimpin Vlamdimir Putin ini mulai bereaksi. Yang paling baru, otoritas Rusia mengeluarkan keputusan mengejutkan.
Advertisement
Kementerian Perdagangan dan Industri Rusia mengumumkan untuk menghentikan impor kondom dari barat. Menurut otoritas Rusia keputusan ini adalah bagian dari embargo yang mereka berikan kepada barat.
Keputusan itu menuai reaksi beragam. Mantan Kepala Sanitasi Rusia, Gennady Onischenko menyambut baik keputusan ini. Dia percaya akan banyak berguna di masa depan.
"Larangan ini membuat kita lebih disiplin, lebih ketat dalam memilih pasangan dan ini bisa menjadi solusi bagi sejumlah masalah demografi yang terjadi," kata Onischenko kepada kantor berita resmi RIA Novosti seperti dikutip oleh Time, Jumat (8/7/2015).
Onischenko pun menambahkan, jika ada orang yang menganggap bahwa nantinya pelarangan ini akan berpengaruh terhadap upaya pemberantasan AIDS di Rusia, hal tersebut dipastikan salah besar. "Kondom sama sekali tidak ada hubungan dengan kesehatan," tegas dia.
Pendapat berbeda soal pelarangan kondom turut disampaikan Kepala Pusat AIDS Federasi Rusia, Vadim Pokrovsky. Dia menjelaskan putusan ini akan berefek buruk.
"Jangan banyak berharap ini akan berefek pada pengendalian populasi, saya akui kondom lokal tidak akan menjadi alternatif. Kondom lokal kualitasnya buruk, Rusia tidak punya kapasitas untuk menciptakan barang lateks sendiri," ucap dia.
Kasus HIV dan AIDS di Rusia cukup mengkhawatirkan. Angka resmi terbaru menyatakan orang Rusia yang terinveksi virus ini dua kali lebih besar dibanding tahun 2010. (Rie)