Jokowi: RI Kehilangan Rp 300 Triliun dari Pencurian Ikan

"Saya diberi info dari Menteri Kelautan dan Perikanan, sehari ada 7 ribu kapal ilegal yang mencuri ikan kita," kata Jokowi.

oleh Sugeng Triono diperbarui 07 Agu 2015, 21:12 WIB
Presiden Jokowi (depan) berjalan ditemani Presiden Singapura, Tony Tan di Istana Kepresidenan Singapura, Selasa, (28/7/2015). Jokowi ingin meningkatkan hubungan bilateral khususnya di bidang ekonomi dengan Singapura. (REUTERS/Edgar Su)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menyatakan, negara merugi sekitar Rp 300 triliun per tahun dari pencurian ikan di perairan Indonesia. Sebab ribuan penangkap ikan ilegal terus menguras kekayaan laut Indonesia setiap harinya.

"Saya diberi info dari Menteri Kelautan dan Perikanan, sehari ada 7 ribu kapal ilegal yang mencuri ikan kita, saya tanya kehilangan berapa kerugian kita per tahun?. Dijawab Rp 300 triliun per tahun," ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara Kongres III Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang digelar di Hall C JI-EXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Jokowi menjelaskan, kehilangan kekayaan negara dalam jumlah fantastis tersebut hanya dari kekayaan laut. Belum lagi dari sektor lainnya.

"Ini baru ikan, belum pertambangan ilegal, pencurian kayu, illegal logging. Ikan saja Rp 300 triliun (kerugiannya), bayangkan kalau kita bagi dengan seluruh rakyat Indonesia," tutur dia.

Untuk itu, mantan Walikota Solo tersebut meminta seluruh rakyat Indonesia untuk turut menjaga kekayaan bangsa dari segala bentuk kejahatan yang merugikan.

"Kita harus jaga kekayaan bumi pertiwi dari pertambangan ilegal, tindakan illegal logging dan kita harus melindungi segenap bangsa dari perdagangan manusia dan kejahatan perdagangan manusia. Kita harus menghadapi tantangan sebagai masyarakat majemuk sehingga perbedaan tidak jadi alasan untuk mengadu domba," pungkas Jokowi. (Ndy/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya