Suwandhi-Arjaya Mundur dari Pencalonan Walikota Denpasar

"Sejak dulu, hajatan politik selalu dimenangi pemenang semu. Dan itu terjadi hingga Pilkada serentak ini," kata Suwandhi.

oleh Dewi Divianta diperbarui 08 Agu 2015, 02:59 WIB
"Sejak dulu, hajatan politik selalu dimenangi pemenang semu. Dan itu terjadi hingga Pilkada serentak ini," kata Suwandhi.

Liputan6.com, Denpasar - Pasangan bakal calon (Balon) walikota Denpasar I Ketut Suwandhi dan wakil walikota I Made Arjaya, resmi mundur dari pencalonan pada Pilkada serentak, 9 Desember mendatang.

"Sejak dulu, hajatan politik selalu dimenangi pemenang semu karena tidak mewakili aspirasi masyarakat. Dan itu terjadi hingga Pilkada serentak ini," kata Suwandhi saat memberi keterangan pers di kediamannya, Jumat, 7 Agustus 2015.

Menurut pria yang pencalonannya diusung ‎koalisi Partai Demokrat, Golkar, Gerindra, PAN, PKS dan PKPI itu, rival politiknya telah melakukan sejumlah tindakan yang dinilainya tidak fair. Di antaranya adalah melalui penggiringan opini hingga hadirnya dirut perusahaan-perusahaan daerah Kota Denpasar.

"Semua yang dilakukan tidak rasional. Bahkan, baru pendaftaran saja sudah diantar dirut perusahan-perusahaan daerah Kota Denpasar," ungkap Suwandhi.

‎"Kita tidak mungkin berperang dengan kondisi seperti itu. Dari tingkat SKPD, lurah, camat kepala desa, bendesa, kepala lingkungan penuh dengan intrik politik. Betul-betul hajatan ini tidak fair, tidak rasional," kata Suwandhi dengan nada meninggi.

Suwandhi berterimakasih kepada partai koalisi yang telah memberinya kepercayaan. ”Dengan penuh penyesalan, kami menyatakan tidak melanjutkan ikut Pilkada 9 Desember mendatang," ucap dia.

Suwandhi mengaku sudah menyampaikan surat pengunduran diri ke KPUD Kota Denpasar.

‎"Kami sudah bersurat ke KPUD Kota Denpasar, menyatakan kami tidak melanjutkan tahapan pilkada," pungkas Suwandhi.(Ron/Rmn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya