Hadapi Risma di Pilkada Surabaya, PAN Enggan Usung Calon Boneka

‎Soni berujar, dalam mendukung Dhimam, PAN sudah melakukan berbagai survei dan seleski yang memakan waktu cukup panjang.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 08 Agu 2015, 03:56 WIB
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini saat tiba di kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Selasa (4/8/2015). Risma mendatangi Kemenpan-RB dalam rangka optimalisasi pelayanan publik dan reformasi birokrasi di daerah. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat mengusung pasangan calon untuk bersaing dengan bakal calon pasangan Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana dari PDIP, dalam Pilkada Kota Surabaya pada Desember 2015. Namun pasangan yang diusung PAN-Demokrat batal, lantaran satu calon di antara mereka meninggalkan diri saat pendaftaran.

Wakil Sekretaris Jenderal PAN Sumarsono mengatakan, pihaknya tetap mengusung Dhimam Abror pada perpanjangan pendaftaran Pilkada, meskipun sempat batal saat mendaftarkan diri karena pendampingnya, Haries Purwoko, tiba-tiba menghilang. Ini dilakukan agar calon yang diusung PAN bukan dianggap calon boneka.

"Masa PAN dukung calon boneka? Ya tidak lah. Intinya PAN serius usung calon di Pilkada Surabaya. Kita masih usung Dhimam Abror untuk mendaftarkan, pasangannya belum tahu. Tapi pasti mengusung," kata Sudarsono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

‎Soni berujar, dalam mendukung Dhimam, PAN sudah melakukan berbagai survei dan seleski yang memakan waktu cukup panjang. Oleh karena itu, pihaknya siap memenangkan Pilkada Surabaya.

"Ya berani memenangkan Pilkada, karena kami serius usung calon. Ya kalau serius kan pasti sudah siap menang, itu pertimbangannya dan juga ingin agar Surabaya yang sudah baik bisa lebih lagi. Tinggal bagaimana calon kita lebih pro aktif lagi," jelas dia.

Namun demikian, Soni menekankan, kalah atau menang dalam Pilkada Surabaya nanti, PAN menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Surabaya yang akan memilih pemimpinnya 5 tahun ke depan.

"Soal menang atau tidak ya masyarakat Surabaya yang memilih. Tapi kami yakin kalau terpilih calon kami menang, kami yakin Surabaya bisa akan lebih baik lagi," ujar Sumarsono, optimis.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftaran pilkada pada 9-11 Agustus 2015. Surabaya menjadi 1 dari 7 daerah yang terancam gagal menggelar Pilkada serentak gelombang pertama yang dilaksanakan 9 Desember 2015. Sebab hingga kini hanya memiliki‎ 1 pasangan calon yakni Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana dari PDIP. (Rmn/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya