Liputan6.com, Temanggung - Di Temanggung, Jawa Tengah, penggali pasir menjadi pilihan bagi sejumlah petani yang tidak bisa menggarap sawah mereka akibat kemarau.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (8/8/2015), para petani yang tinggal di Desa Jubuk, Kecamatan Parakan, Temanggung, Jawa Tengah ini untuk sementara beralih profesi demi terus mempertahankan hidup.
Advertisement
Tidak bisa menggarap sawah lantaran kemarau, mereka kini menggali pasir di sepanjang Sungai Galeh. Sungai Galeh yang mulai surut membuat mereka mudah mencari pasir. Setelah terkumpul, hasil galian pasir tersebut akan dijual kepada pembeli yang membutuhkan.
Selain mencari pasir, ada juga yang menjadi pencari batu di dasar sungai. Apalagi menurut mereka, dalam kondisi kemarau harga batu justru meningkat.
Para pencari pasir dan batu diperkirakan bisa mendapat uang Rp 100 hingga Rp 200 ribu per harinya. Dan hasil tersebut menjadi penyambung hidup mereka di kala musim kemarau panjang. (Nda/Rmn)