Citizen6, Jakarta Di China, ada istilah yang dikenal sebagai "Rumah Paku"; rumah dimana sang pemilik menolak untuk menerima kompensasi ganti rugi yang ditawarkan oleh pengembang atau kontraktor pembangunan jalan agar rumah mereka dibongkar.
Rumah mereka ibarat sebuah paku yang berdiri dan menolak untuk dipalu. Sebuah paku yang tegak berdiri sendirian diantara pembangunan disekelilingnya. Kadang berdiri ditengah kondominium mewah, diantara gedung pusat perbelanjaan, atau bahkan ditengah jalan tol.
Advertisement
Fenomena tak biasa ini dilakukan pemilik rumah yang menolak tanahnya dirampas atau ada pula yang ingin agar mendapatkan harga ganti rugi yang lebih mahal. Yang pasti, cara mereka makin dikenal sebagai simbol perlawanan rakyat kecil terhadap para penguasa yang sering seenaknya menggusur rakyatnya tanpa kompensasi yang manusiawi.
Berikut adalah beberapa contoh dari 'Rumah Paku' yang tetap bertahan dalam tekanan luar biasa para pengembang dan pemerintah.
1. Henan, China, 2015
Sebuah rumah tiga lantai berdiri di tengah jalan yang baru dibangun di provinsi Henan, China pada 16 Mei 2015. Pembangunan konstruksi jalan ini harus tertunda karena si pemilik menolak untuk pindah karena ganti rugi tanah dan bangunan yang dinilainya terlalu kecil.
Seperti paku yang menolak dipalu kebawah, 'rumah paku' banyak bermunculan di China. Umumnya mereka menolak kompensasi dan bertahan agar bisa mendapatkan harga ganti rugi yang lebih pantas. Bahkan ada juga yang memanfaatkan keadaan tersebut untuk mengeruk uang lebih banyak. Menurut para pekerja konstruksi, pemilik rumah masih tinggal di dalam rumah meskipun seluruh jalan telah selesai dibangun.
Rumah paku lainnya bisa dibaca di sini. Yuk.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini