Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno hari ini mengikuti kegiatan Corporate Sosial Responsibilty (CSR) yang diadakan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, di Muara Angke, Jakarta Utara.
Dalam program 'BUMN Hadir Untuk Negeri', BNI berkomitmen untuk menjaga lingkungan Muara Angke dengan mencanangkan memungut sampah dan mengganti sampah dengan menanam pohon.
Advertisement
"Ini merupakan langkah awal kita untuk perubahan, dengan memungut sampah dan diganti dengan menanam pohon diharapkan 10-20 tahun lagi tempat ini jadi teduh, tidak lagi banyak sampah," kata Rini di Jakarat, Sabtu (8/8/2015).
Bersama dengan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan dan Usaha Lainnya Kementerian BUMN Gatot Tri Hargo dan beberapa pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup, mereka tidak segan-segan memungut sampah dan dimasukkan ke dalam kantung plastik.
Sampah-sampah yang dikumpulkan Rini dan dikumpulkan para pihak yang diperbantukan oleh BNI selama satu minggu sebelumnya, diangkut dengan truk untuk kemudian dipindahkan ke Tempat Penampungan Sampah di Bantar Gebang.
Di kesempatan yang sama Achmad Baiquni menambahkan, keberadaan sampah di pesisir laut Indonesia, khususnya Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan, contohnya di Muara Angke.
Sampah-sampah di sekitar Muara Angke sudah berakumulasi menjadi permasalahan kebersihan yang akut. Muara Angke yang tadinya hijau dengan tanaman Manggrove, saat ini kondisinya gersang.
Air laut sudah jauh masuk ke lingkungan pemukiman dan berpengaruh negatif bagi penyediaan air bersih. Sampah di Muara Angke juga telah menyebabkan rusaknya tanaman mangrove.
Tujuan kegiatan yang dinamai Senyum Hijau Kampoeng Angke ini adalah untuk mengganti sampah dengan pohon, dari membersihkan dan kemudian mentransformasikan Kampoeng Muara Angke menjadi sebuah perkampungan nelayan yang hijau nan Asri.
"Green Smile mencoba mengembalikan sejarah Muara Angke yang hijau di masa lalu," tegas Baiquni.
Achmad Baiquni menjelaskan BNI berupaya memberikan kontribusi terhadap program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat nelayan di kawasan pesisir, melalui pemberdayaan usaha Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHTP) yang dikembangkan melalui Kampoeng BNI Muara Angke dan memelihara lingkungan hidupnya agar memberikan tempat tinggal yang sehat.
Sejak Kampoeng BNI Muara Angke didirikan pada 19 Oktober 2011, terdapat 60 mitra binaan BNI yang mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Kemitraan senilai lebih dari Rp 2,3 miliar, dimana seluruh kredit tersebut sudah dilunasi pada tahun 2014.
“Dengan upaya tersebut, kami berharap Kampoeng BNI Muara Angke akan menjadi sebuah perkampungan pengolahan ikan asin yang hijau, asri, bersih, dan sehat. Dengan sebuah lingkungan yang lestari, nantinya dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan warga,” jelasdia. (Yas/Ndw)