Liputan6.com, Nagasaki - Warga Nagasaki, Jepang memperingati tragedi 70 tahun serangan bom atom di kota tersebut oleh Amerika Serikat. Akibat kejadian tersebut, 70 ribu lebih warga meregang nyawa.
Sebuah upacara di taman perdamaian Nagasaki ditandai dengan mengheningkan cipta selama 1 menit dan dilanjutkan dengan pidato walikota Nagasaki dan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Advertisement
Setelah bunyi lonceng yang menandakan ledakan bom atom tersebut, Walikota Nagasaki Tomihisa Taue kemudian menyampaikan deklarasi perdamaian.
Perdana Menteri Shinzo Abe dalam pidatonya mengatakan, Jepang tetap bertekad untuk membuat dunia tanpa senjata nuklir.
Upacara peringatan dihadiri tamu dari 75 negara, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Acara peringatan itu, anak-anak membacakan sebuah deklarasi perdamaian.
"Nagasaki harus menjadi yang terakhir, kita tidak bisa membiarkan senjata nuklir digunakan di masa depan. Dampaknya terhadap manusia terlalu besar. Jangan ada lagi (kejadian seperti) Nagasaki. Jangan ada lagi Hiroshima," kata Ban Ki-moon seperti dikutip BBC, Minggu (9/8/2015).
Misa memperingati tragedi tersebut juga digelar di sebuah katedral. Bangunan tersebut telah dibangun kembali setelah hancur saat pengeboman Amerika Serikat itu.
Sebanyak 70.000 orang tewas dalam serangan yang digencarkan Amerika Serikat, hanya 3 hari setelah bom lain dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945. Nagasaki saat itu dipilih oleh AS karena kota yang merupakan target awal, Kokura, tertutup oleh awan. (Mvi/Mut)