Ritual Minta Hujan, Sepasang Pengantin Diarak Keliling Kampung

Dengan menaiki kereta kencana, sepasang pengantin tersebut ditarik para makhluk yang menyeramkan.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Agu 2015, 14:07 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Magelang - Setelah menanti berjam-jam, kiriman air dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mulai datang. Warga Desa Gayamharjo Prambanan, Sleman, Daerah istimewa Yogyakarta pun mulai mengantre demi mendapatkan air bersih.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (9/8/2015), selama musim kemarau ini, warga hanya bisa mengandalkan pasokan air dari kiriman air gratis karena sumur sudah mengering. Sebelumnya, warga harus membeli 1 tangki air seharga Rp 90.000 sampai Rp 120.000.

Sementara itu, guna memohon turunnya hujan, warga Magelang, Jawa Tengah menggelar ritual minta hujan. Ritual dilakukan dengan mengarak sepasang pengantin sebagai lambang kesuburan dengan berjalan sejauh 2 km.

Dengan menaiki kereta kencana, sepasang pengantin tersebut ditarik para makhluk yang menyeramkan. Tujuannya agar tidak menimbulkan marabahaya, hasil pertanian tidak kekeringan, dan hasil panen melimpah.

"Selain itu (pengantin) lambang kesuburan, jadi ini sekalian untuk memohon kesuburan, memohon hujan agar tidak ada kekeringan di daerah sini," ungkap ketua panitia acara ritual.

Pagelaran ritual minta hujan yang digelar warga Desa Jetis tersebut merupakan acara rutin yang digelar tiap tahun menyusul datangnya kemarau. (Vra/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya