Liputan6.com, Jakarta - Bentrok antara ormas dengan warga yang terjadi pada Sabtu 8 Agustus 2015 di Pasar Gembrong, merambat ke Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur. Penyebabnya dimulai dari seorang anggota ormas FBR melihat tukang parkir yang mengenakan seragam milik ormas lain.
"Pemicunya memang karena oknum FBR lihat tukang parkir pakai baju ormas lain langsung geram, lalu melakukan pemukulan, perempuan pun dipukul," tutur Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Umar Faruq usai halal bi halal dengan warga kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (9/8/2015).
Advertisement
Bentrok itu ternyata tidak selesai di satu tempat saja. Warga Cililitan rupanya sudah mendengar adanya kabar bentrokan itu sehingga warga sudah bersiap. Benar saja, bentrokan pun berlanjut.
"Di PGC karena warga waspada mereka siap-siap untuk serang balik. Di sana FBR diserang warga pakai batu," lanjut Umar.
Bentrokan di Cililitan itu pun memakan korban. 3 Unit sepeda motor rusak parah, 1 warga terkena luka bacok, hingga seorang ibu-ibu terinjak warga.
"Kami sudah berkomunukasi dengan pihak FBR. Kami sekarang sedang koordinasi agar bisa kooperatif pada petugas," tutur Umar.
Ormas Forum Betawi Rempug (FBR) terlibat kericuhan dengan warga di Pasar Gembrong, Jakarta Timur pada Sabtu 8 Agustus 2015. Akibat kejadian tersebut, 1 orang warga terkena sabetan senjata tajam.
"Ada tukang parkir menggunakan identitas ormas PP (Pemuda Pancasila), mereka (ormas FBR) langsung menyerang dan mengejar," kata Kapolsek Jatinegara Kompol Suwanda saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta. Suwanda menambahkan, ada sekitar 30 anggota FBR yang mengejar anggota ormas tersebut.
Kericuhan kembali terjadi di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur. Seorang anggota FBR mengalami babak belur dihajar massa dan 2 sepeda motornya juga dirusak warga. (Mvi/Mut)