Liputan6.com, Jakarta Penanganan epilepsi pada anak atau medikamentosa bergantung pada jenis epilepsi itu sendiri. Di mana jenis epilepsi pada anak sangat beragam. "Pemeriksaan yang dapat dilakukan berupa EEG (elektroenselfalogram atau rekam otak), CT scan (computed tomografy) atau MRI (magnetic resonance imaging. Serta beberapa tes tambahan lainnya. Namun terkadang diperlukan juga pemeriksaan darah," kata dr Rudianto Sofwan dikutip dari buku berjudul Cara Tepat Atasi Kejang pada Anak, Minggu (9/8/2015).
Lebih lanjut, kejang karena epilepsi perlu dibedakan dengan kejang demam. Secara sederhana, kedua jenis dapat dibedakan dengan merujuk pada suhu badan (demam). "Jika kejang terjadi didahului demam, maka termasuk dalam kategori kejang demam. Jika kejang tanpa didahului demam, besar kemungkinan dia termasuk epilepsi," kata dia menambahkan.
Advertisement
Selain itu, lanjut Rudianto, epilepsi juga perlu dibedakan dengan beberapa keadaan yang mirip dengan epilepsi. Dan kerap kali meragukan seperti serangan menahan napas (breath holding spells), pingsan (syncope), mimpi malam yang menyeramkan (night terror), atau tik (tics).
"Serangan menahan napas kerap terjadi pada anak ketika mereka bingung atau ketakutan yang ditandai dengan tangis, menahan naoaas, dan terlihat biru. Serta terkadang hilangnya kesadaran untuk sesaat," kata Rudianto.