Liputan6.com, Yerusalem - Kondisi di Israel memanas. Hal ini diakibatkan pecahnya bentrokan antara aparat keamanan dan kelompok ekstremis Yahudi.
Demi meredam keadaan yang semakin kacau, aparat berwenang Israel mengambil langkah darurat. Mereka memutuskan untuk mengintensifkan tindakan keras bagi setiap orang dari kelompok ultra-nasionalis yang coba menyulut kericuhan.
Advertisement
Tidak cuma itu, dua orang tokoh terkemuka Yahudi dipenjara tanpa dakwaan selama 6 bulan. Sementara beberapa penggerak aksi lain juga diciduk di sekitar Tepi Barat.
Dari keterangan beberapa media Israel 2 orang yang ditangkap adalah Meir Ettinger dan Eviatar Slonim. Meir merupakan cucu dari salah satu tokoh ultra-nasionalis terkenal dan berpengaruh Rabbi Meir Kahane.
Penahanan kedua orang dan beberapa orang kelompok garis keras Yahudi menuai kecaman. Terutama dari dalam negeri Israel.
"Langkah ini jelas berbahaya, berbahaya bagi seluruh sistem resmi dan demokrasi," sebut kuasa hukum dari Meir dan Eviatar, Aharon Rozeh seperti dikutip dari CBS News, Minggu (9/8/2015).
Aharon menegaskan, sangat menyayangkan penahanan ini dan meminta kedua kliennya segera dilepaskan. Sebab dia meyakini 2 orang tersebut sama sekali tidak bersalah.
Bentrokan antara Israel dan kelompok ultra-nasionalis dipicu oleh insiden bom yang menewaskan seorang bocah dan ayahnya yang merupakan warga Palestina. Peristiwa itu diduga dilakukan kelompok teroris Yahudi.
Melihat kondisi ini pihak Israel segera mengambil tindakan. Kabinet Israel pun setuju untuk menggunakan tindak kekerasan bagi pelaku teror termasuk kepada kelompok ultra-nasionalis tersebut. (Ger/Ali)