Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) serius memacu belanja pemerintah dan mendorong investasi di semester II untuk mengompensasi realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester I 2015 sebesar 4,7 persen. Dengan cara ini diharapkan persepsi pasar terhadap Indonesia kembali bangkit dan mengerek pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini.
"Belanja pada semester II ini bakal digenjot habis-habisan dan perkiraan saya belanja pasti meroket di Oktober-November," ucap Jokowi saat 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Advertisement
Jokowi optimistis target pertumbuhan ekonomi antara 5 persen sampai 5,2 persen di akhir tahun ini, bahkan bisa melampaui. Terpenting, pesannya, persepsi masyarakat maupun pelaku pasar harus positif sehingga dorongan terhadap perekonomian Indonesia.
"Supaya persepsi baik, sehingga persepsi itu menimbulkan optimisme dan pasar modal bisa menghijau, terus terkerek naik. Persepsi ini akan mempengaruhi ekonomi global," pungkas Jokowi.
Sebelumnya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan pemerintah telah berhasil membelanjakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015 sekitar Rp 820 triliun, atau setara dengan 41 persen hingga pertengahan Juli 2015.
"Belanja kita terus optimalkan, per hari ini serapan anggaran Rp 820 triliun meliputi belanja, ini ingin kami percepat supaya dampak terasa ke pertumbuhan ekonomi," kata Bambang.
Dengan penyerapan anggaran yang sudah mencapai Rp 820 triliun tersebut dirinya optimistis hingga akhir tahun akan mampu membelanjakan anggaran yang sudah ditetapkan mencapai 96 persen dari total APBN-P 2015 sekitar Rp 2.000 triliun.
Sejalan dengan optimismenya mengenai penyerapan anggaran, Bambang mengaku jika itu terus dimaksimalkan maka pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama di kuartal II 2015 akan lebih baik dari kuartal I yang hanya 4,7 persen. (Fik/Ahm)