Liputan6.com, Denpasar - Membawa sesaji atau banten, beberapa warga Desa Kesiman, Denpasar, Bali memasuki pekarangan rumah di jalan sedap malam nomor 26, yang merupakan rumah keluarga angkat Angeline, tempat bocah 8 tahun itu dibesarkan dan dibunuh sekaligus dikuburkan oleh pembunuhnya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (10/8/2105), selain meletakkan sesaji di lubang tempat mayat Angeline disembunyikan, warga juga memercikkan air ke sekitar rumah yang kini tak berpenghuni itu.
Advertisement
Ritual pada Minggu 9 Agustus sore adalah bagian dari mecaru pengentas kalangan atau pembersihan desa. Ritual ini diyakini akan menetralisir pengaruh negatif yang muncul akibat kematian Angeline.
Sebelum ritual di rumah keluarga angkat Angeline, warga menggelar ritual mecaru waraspati kapa pengresiganan di pertigaan desa.
Angeline oleh keluarga angkatnya semula dilaporkan hilang sejak 16 Mei lalu. namun pada 10 Juni, polisi menemukan jenazah Angeline terkubur di dekat kandang ayam di pekarangan rumah keluarga angkatnya, Margriet Megawe.
Polisi lalu menetapkan seorang pekerja di rumah itu, Agus Tay, sebagai tersangka pembunuh Angeline. Belakangan polisi juga menetapkan ibu angkat Angeline, Margriet Megawe, sebagai tersangka penelantaran dan pembunuhan terencana terhadap Angeline.
Diperkirakan pertengahan Agustus ini polisi akan menyerahkan berkas penyidikan kasus pembunuhan Angeline ke kejaksaan. (Dan/Yus)