Daging Sapi Langka, Ahok Sarankan Keran Impor Dibuka

Pembukaan impor untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Agu 2015, 19:11 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/2/2015). Kedatangan Ahok terkait kisruh dana siluman di APBD 2015 DKI Jakarta (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kelangkaan pasokan daging sapi dilaporkan terjadi di pasaran. Kondisi ini ditanggapi pedagang dengan menggelar aksi mogok berdagang sehingga menyulitkan masyarakat membeli komoditas ternak ini.

Terkait hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyarankan, pemerintah pusat kembali membuka keran impor sapi dari luar negeri. Hal ini untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan.

"Saran saya Anda harus buka keran impor sebetulnya. Ini hukum dagang kan ya, kalau permintaan lebih tinggi daripada penawaran itu pasti harga naik. Makanya kita itu belum siap swasembada daging sapi," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (10/8/2015).

Permasalahan ini memang belum bisa terselesaikan karena ketersediaan daging Indonesia belum cukup. Masyarakat yang beternak sapi juga dinilai belum tentu merelakan hewannya dipotong guna memenuhi kebutuhan daging nasional.

"Saya sendiri punya sapi, jujur saja, kalau nanti disensus sapi saya masuk padahal saya nggak mau potong itu kan jadi masalah. Saya kira mesti jelas," tutur Ahok.

Maka itu, solusi paling dekat yang bisa dilakukan yakni dengan membuka impor. Kalau tidak, jelas pedagang tidak akan mau menjual daging.

"Kalau kamu lihat harga daging sapi naik terus, kamu mau jual nggak?, kamu mungkin beli sapi tunggu Lebaran," tutup Ahok.(Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya