Liputan6.com, Jakarta - PT Jababeka Tbk bakal berencana mengembangkan area khusus atau cluster bagi industri padat karya di dalam kawasan industri di Kendal, Jawa Tengah.
Chairman Jababeka Grup SD Darmono mengatakan, dengan adanya dataran yang luas dan lokasi yang berdekatan dengan laut membuat Kendal menjadi lokasi yang ideal bagi industri padat karya seperti tekstil.
Advertisement
Terlebih lagi, industri tekstil merupakan pemberi kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pada periode 1970-an hingga 1990-an, Indonesia menjadi salah satu eksportir besar tekstil dengan negara-negara tujuan seperti Jepang, Amerika Serikat, dan benua Eropa.
"Saat ini Kendal memiliki potensi bisnis yang lebih banyak bertumpu pada sektor industri agrobisnis, tekstil, makanan, jamu dan industri UKM atau industri rumah tangga," ujarnya di Jakarta, Senin (10/8/2015).
Menurut Darmono, provinsi Jawa Tengah sendiri memiliki skala ekonomi yang sangat besar. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pernah mencapai 6,3 persen pada 2012.
Dari segi ketenagakerjaan, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah pada Agustus 2014 mencatat penduduk usia kerja Jawa Tengah sebanyak 25,18 juta orang. Sementara itu, jumlah angkatan kerja Jawa Tengah per Agustus 2014 mencapai 17,52 juta orang.
"Jawa Tengah memiliki iklim bisnis yang kondusif karena upah minimum regional yang kompetitif dibanding provinsi lainnya di pulau Jawa," lanjutnya.
Saat ini, Jawa Tengah merupakan jantung dari industri tekstil dan garmen di Indonesia. Industri ini menyumbang sekitar US$ 169 juta di sektor ekspor produk pada bulan Juni 2013. Di saat yang sama, provinsi ini juga telah dilengkapi dengan infrastruktur yang terpelihara dengan baik.
"Akses ke Jawa Tengah juga telah ditingkatkan dengan adanya bandara internasional Adi Sumarmo di Solo dan Achmad Yani di Semarang," kata dia.
Jababeka saat ini tengah menciptakan kota mandiri, salah satunya di Kendal. Dalam pengembangannya, Jababeka menggandeng pengembang kota asal Singapura, Sembcorp Development Indonesia Ltd untuk membangun Kawasan Industri Kendal di atas lahan seluas 2.700 hektar (ha) dan saat ini tahap akuisisi lahan sudah mencapai 630 ha.
Kendal dinilai memiliki lokasi yang strategis untuk bisnis, dengan jarak sekitar 21 kilometer dari ibukota Jawa Tengah Semarang, 25 km dari pelabuhan Tanjung Emas Internasional, dan 20 km dari bandara Ahmad Yani Semarang International. Kendal juga memiliki pelabuhan yang sedang dibangun untuk menjadi pelabuhan penyeberangan dan pelabuhan niaga.
"Dengan jumlah penduduk sebanyak 32 juta jiwa, Kendal memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berlimpah untuk ditawarkan kepada para pengusaha industri," jelasnya.
Keunggulan SDM Kendal antara lain tenaga kerja berusia muda dan terlatih, labour cost yang kompetitif dibandingkan provinsi Jawa Barat maupun Jawa Timur, serta didukung oleh banyaknya lulusan sarjana-sarjana dari perguruan tinggi dan lulusan-lusan tenaga ahli atau skill labor yang siap pakai dari sekolah kejuruan setempat.
Beberapa komoditas unggulan Kendal adalah kopi, jagung, tembakau, cengkeh, dan karet. Sedangkan potensi-potensi lainnya meliputi batik tulis, bordir, kerupuk rambak, dan ikan bandeng.(Dny/Nrm)