Liputan6.com, Azerbaijan Timur - Hari ini 3 tahun silam, bumi di Provinsi Azerbaijan Timur (East Azerbaijan) berguncang hebat. Orang-orang berhamburan keluar rumah, mencari tempat perlindungan yang aman.
Lindu berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) itu mengguncang dekat kota Ahar dan Varzaqan di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Televisi pemerintah Iran melaporkan gempa terjadi pukul 16.53 waktu setempat (12.23 GMT).
Advertisement
Di tengah kepanikan yang masih terjadi, selang 11 menit, guncangan tak kalah keras dari yang pertama kembali terasa. Kali ini dilaporkan berkekuatan 6,3 SR. Provinsi Azerbaijan Timur pun porak-poranda dalam waktu singkat.
"268 orang tewas. 219 perempuan dan 49 laki-laki meninggal di rumah sakit, sementara sisanya tewas di tempat," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Iran kala itu, Marzieh Vahid-Dastjerdi seperti dikutip dari Reuters.
Menkes menambahkan, 3.037 orang terluka akibat gempa ganda yang terjadi pada akhir pekan itu. Menurut kepala Penyelamatan dan Organisasi Bantuan Iran, akses ke desa-desa terputus dan satu-satunya komunikasi melalui radio.
Setidaknya 45 orang tewas dan lebih dari 500 terluka di Ahar. Lebih dari 40 lainnya meninggal di kota Varzaqan dan 50 warga meregang nyawa di Harees.
Infrastruktur medis di wilayah yang terdampak bencana tidak cukup, padahal banyak yang mengalami luka parah sehingga tak mampu bertahan saat dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Sementara lebih dari 200 orang di Varzaqan dan Ahar tertimbun di bawah puing-puing bangunan runtuh.
Wilayah yang paling parah mengalami kerusakan dan terbanyak jatuh korban berada di desa-desa dekat kota Ahar, Varzaghan dan Harees. Di desa-desa dekat Varzaqan, kebanyakan para pria jauh dari rumah untuk bekerja. Bangunan di sana mayoritas terbuat dari batu bata lumpur sehingga banyak yang runtuh. Banyak yang terperangkap terutama perempuan dan anak-anak.
130 Desa dilaporkan dalam kondisi 70% sampai 90% hancur, dan 20% lainnya rata dengan tanah.
Wilayah Ahar terputus dari aliran listrik, sebagian dari Tabriz juga mengalami kondisi serupa. Alhasil, kemacetan lalu lintas parah terjadi di sana. Beberapa bangunan rusak parah.
Pejabat provinsi setempat pun meminta masyarakat di wilayah tersebut untuk tinggal di luar pada malam hari, khawatir terjadi gempa susulan.
Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur lalu mengumumkan dua hari berkabung umum di provinsi itu.
"Aku melihat beberapa orang yang rumahnya hancur, rata dengan tanah. Semua ternak mereka tewas," kata seorang fotografer lokal Tahir Sadati melalui sambungan telepon kala itu. "Orang-orang membutuhkan bantuan, mereka membutuhkan pakaian hangat, lebih tenda, selimut dan roti."
Sehari setelah gempa, lebih dari 36 ribu orang diberikan tempat penampungan darurat. Pemerintah Iran telah mengirimkan sekitar 200 ambulans dan 5 helikopter, serta 1.100 Pekerja dari Red Crescent, 44.000 paket makanan, dan 5.600 tenda.
Menurut pejabat Red Crescent, lebih dari 1.000 desa terkena dampak bencana itu.
Di belahan bumi lain pada tanggal yang sama tahun 1982, sebuah bom meledak di pesawat Pan Am Air 830. Seorang remaja tewas dan 15 penumpang lain dalam burung besi nahas yang terbang dari Tokyo, Jepang ke Honolulu, Hawaii mengalami luka-luka.
Sementara pada 11 Agustus 2003, seorang WNI bernama Riduan Isamuddin atau Hambali -- pemimpin Jamaah Islamiyah -- ditangkap di Bangkok, Thailand. Ia diduga kuat memiliki hubungan dengan kelompok militan Al Qaeda. (Tnt/Ado)