Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah I Majelis Syuro Masa Khidmah 2015-2020 di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Musyawarah yang digelar 9-10 Agustus itu menghasilkan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri dan Wakilnya Hidayat Nur Wahid.
Menteri Sosial era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menggantikan Hilmi Aminuddin.
Advertisement
"Ini adalah pilihan yang terbaik untuk PKS. Semua akan menerima secara penuh. Ini hasil musyawarah demi kemaslahatan umat, bangsa dan negara," ujar Ketua DPP PKS Indra saat dihubungi di Jakarta, Senin (10/8/2015).
Indra menjelaskan, keputusan tersebut hasil musyawarah dari 69 anggota Majelis Syuro PKS yang berasal dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Hasil musyawarah juga menghasilkan Presiden PKS yang baru menggantikan Anis Matta.
"Muhammad Sohibul Iman terpilih sebagai Presiden Ketua Dewan Pengurus Pusat. Saya memberi salam hormat," kata dia.
Tidak Ada Perpecahan
Indra menegaskan, terpilihnya Sohibul Iman tidak menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PKS.
"PKS tidak ada blok A, B, atau C. Semua hadir. Tidak ada budaya pecah di PKS, tidak ada sama sekali. Anis Matta masuk badan kerja sama internasional. Sesuai kepiawaian beliau. Mereka tetap dibutuhkan," jelas dia
Saat ditanya apakah ada perubahan fraksi DPR, Indra pun menegaskan, PKS masih menyusun agenda ke depan.
"Itu terlalu dini. Suksesi agenda itu 5 tahun. DPP akan menyusun agenda. PKS akan berbuat untuk yang lebih baik. Paradigma di PKS, jabatan bukan selamanya. Semua baik-baik saja," pungkas Indra. (Mvi/Ans)