Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak memberi pandangannya terhadap pembangunan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Zaki menilai, pembangunan di kota tersebut masih banyak yang tidak terealisasi.
Dia mencontohkan revitalisasi pasar tradisional yang proses penyerahan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang ke Pemerintah Kota Tangsel belum selesai, lalu perbaikan bidang kesehatan dan pendidikan serta peningkatan mutu yang belum terlihat.
Advertisement
"Kemudian, penciptaan good governance yang masih tak terlihat dan menjadi pekerjaan rumah utama Walikota dan Wakil Walikota Tangsel saat ini," ucap Zaki di Jakarta, Senin (10/8/2015).
Di samping itu, kata dia, kasus-kasus korupsi di Tangsel yang melibatkan beberapa pejabat pun juga masih ada. Bahkan, Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Tangsel telah dipenjara karena terlibat rasuah.
Belum lagi banyaknya praktik pungutan liar di dinas kesehatan, pendidikan, atau perizinan yang tentunya meresahkan masyarakat.
Menurut Zaki, pungli di Tangsel sudah masuk dalam tahap meresahkan dan belum ada tindakan tegas dari Walikota Airin Rachmi Diany dan Wakil Walikota Benyamin Davnie.
"Kalau melihat kinerja sejak awal hingga kini, pembangunan belum terlihat sangat progres dan masih sangat rendah," ujar dia.
Punya Modal Besar
Namun di sisi lain, lanjut Zaki, pasangan Airin-Benyamin yang kembali maju dalam pilkada serentak tahun ini memiliki modal yang besar. Di antaranya kekuatan dari segi popularitas dan kekuatan finansial.
Zaki mengatakan, dengan alasan pragmatis, sejumlah partai politik memberikan dukungan kepada pasangan incumbent itu untuk kembali berkuasa. Meskipun, prestasi keduanya belum begitu menonjol di Tangsel.
"Belum ada yang dibanggakan. Bahkan, Airin sangat berhati-hati saat ini agar tidak terserat kasus suaminya (Wawan yang terjerat kasus di KPK)," kata dia.
Pilkada Tangerang Selatan 2015 diikuti oleh 3 pasangan calon. Mereka adalah pasangan incumbent Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, Ikcsan Mojo-Lin Claudia Chandra, dan Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri.
Adapun koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari berbagai organisasi membentuk Satgas Lawan Politik Uang (SAPU) Kota Tangsel. Koordinator Satgas Sapu Tangsel, Beno mengatakan Sapu Tangsel bermaksud untuk menciptakan pilkada bersih di Tangsel dari politik uang.
Satgas Sapu Tangsel juga akan berpartisipasi secara khusus dalam melakukan pemantauan politik uang yang besar kemungkinan akan dilakukan oleh semua calon walikota dan wakil walikota. (Ado/Mar)