Penggunaan Lempeng Kayu untuk Sistem Rak Toko

Pembentukan brand toko juga menjadi pertimbangan dalam pembangunannya.

oleh Indy Keningar diperbarui 12 Agu 2015, 12:35 WIB
Pembentukan brand toko juga menjadi pertimbangan dalam pembangunannya.

Liputan6.com, Melbourne Ada banyak jenis sistem penyimpanan di toko, rumah, atau bangunan lainnya. Namun, mengenai pemanfaatan materi dalam pembangunannya, studio desain inilah pemenangnya. Studio Desain Tandem asal Melbourne mendesain interior toko yang menjual produk kesehatan sekaligus sepatu, dengan daya tarik sistem rak penyimpanan berkonsep "penggabungan geometris”.

Terletak di distrik bisnis Melbourne, ruang bangunan toko ritel ini mengakomodasi 2 tipe barang berbeda, yakni produk kesehatan dan sepatu kulit domba. Ini menjadi ide nama toko: Hugg.

Seperti dilansir dari situs Dezeen pada Selasa (12/8/2015), dengan budget 100 ribu dolar Australia (1 milyar rupiah), studio ini hanya menghabiskan waktu 6 minggu untuk menyelesaikannya. “Tantangan terbesar adalah membangun toko yang merefleksikan vitalitas brand,” ungkap arsitek yang mengerjakannya.

foto: Dezeen

Sambungnya, “Ruang harus mampu mengakomodasi jumlah besar stok dan menjadi 2 toko sekaligus.” Terispirasi dari kerajinan kayu, Tandem memutuskan menggunakan bahan dengan harga terjangkau yang sudah tidak terpakai: Laminated Veneer Lumber (LVL), lempengan kayu yang ditumpuk dan di-vernis.

foto: Dezeen

“Penyimpanan dibangun dari bahan bangunan yang mudah didapatkan, dan bermain dengan 2 geometri; regular dan modular, dan yang lainnya merupakan seri permukaan tidak biasa,” jelas si arsitek. Lempengan LVL dijadikan bingkai rak, sedangkan kotak display produk dikonstruksi dari plywood kayu pinus.

foto: Dezeen

Sedangkan, lapisan pernis dan resin digunakan sebagai sentuhan akhir komponen dalam toko lainnya, dari meja kasir sampai lantai.

(ikr)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya