Jababeka Cetak Pendapatan Rp 1,48 Triliun di Semester I 2015

Laba bersih Jababeka dilaporkan sebesar Rp 249 miliar pada 30 Juni 2015.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Agu 2015, 20:21 WIB
Jababeka

Liputan6.com, Jakarta PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan pendapatan Rp 1,47 triliun pada semester I 2015, naik 2 persen dari periode yang sama di tahun 2014. Untuk periode yang sama, penjualan KIJA tumbuh lebih dari 12 persen pada kuartal II 2015 dibandingkan dengan kuartal I 2015, dikarenakan kenaikan penjualan pada segmen lahan matang, yang tumbuh sebesar 34 persen kuartal-per-kuartal.

Corporate Secretary Jababeka, Muljadi Suganda‎ menjelaskan, pendapatan berulang atau recurring revenue dari jasa layanan yang berhubungan dengan infrastruktur  seperti pembangkit listrik, air, dan dry port, memberikan kontribusi sebesar 62 persen dari total penjualan dan pendapatan semester pertama 2015, dibandingkan dengan 53 persen di semester pertama 2014.

"Secara keseluruhan peningkatan kontribusi dari pendapatan berulang menjadi alasan utama menurunnya marjin laba kotor perusahaan dari 49 persen pada semester pertama 2014 menjadi 42 persen pada 2015," ungkapnya, Selasa (11/8/2015).

Marjin laba kotor dari KIJA sendiri pada kuartal kedua 2015 sebesar 43 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal pertama 2015 sebesar 40 persen, sebagai hasil dari meningkatnya kontribusi penjualan lahan matang. Pendapatan infrastruktur walaupun memberikan pendapatan yang stabil dan terprediksi namun memiliki marjin laba kotor yang lebih kecil dibandingkan dengan bisnis properti.

Laba bersih dilaporkan sebesar Rp 249 miliar pada 30 Juni 2015, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya ketika KIJA membukukan laba bersih sebesar Rp 419 miliar. Alasan utama dari penurunan tersebut dikarenakan penurunan laba kotor sebesar Rp 90 miliar.

Selain itu, penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS juga mengakibatkan laba bersih perseroan menurun. Pada semester I 2014, perseroan mengalami laba selisih kurs sebesar Rp 40 miliar, sedangkan pada semester pertama 2015 mengalami rugi selisih kurs sebesar Rp 15 miliar.

Total hutang KIJA pada 30 Juni 2015 dilaporkan setara dengan Rp 3,93 triliun, termasuk dari sejumlah saldo senior notes 2012 setara dengan Rp 538 miliar (pada 30 Juni, 2015) yang kemudian sudah dilunasi seluruhnya pada 26 Juli 2015. Sumber dana tersebut berasal dari penerbitan tambahan pada senior notes 2014 sebesar US$ 70 juta yang di terbitkan pada Mei 2015. (Yas/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya