Proyek Listrik 35 Ribu MW di Mata Investor China

Presiden Joko Widodo memiliki Program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) yang ditargetkan rampung dalam 5 tahun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Agu 2015, 21:35 WIB
Listrik PLN. (Agus Trimukti/Humas PLN)

Liputan6.com, Buleleng - Presiden Joko Widodo telah mencanangkan mencanangkan proyek kelistrikan 35 ribu megawatt (MW) yang ditargetkan rampung dalam lima tahun ke depan. Proyek ini dibangun demi meningkatkan rasio elektrifikasi nasional.

Bagaimana tanggapan investor asal China dengan program tersebut?

Chairman Of China Huadian Enginering Co. Limited Sun Qingsong mengatakan, investor China telah mendapat informasi proyek tersebut saat Presiden Joko Widodo bersama beberapa Menterinya berkunjung ke China.

"Presiden Jokowi sudah ke Tiongkok dengan beberapa kementerian. Ada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)," kata Qingsong saat menghadiri peresmian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (11/8/2015).

Mendengar kabar tersebut, Qingsong menyambut baik dan berminat menanamkan modal untuk berperan dalam pembangunan pembangkit 35 ribu MW.

"Pihak kami menyambut sangat positif. Kami sudah melakukan studi terhadap program ini dan mudah-mudahan bisa ikut berinvestasi dalam proyek ini," tuturnya.

Menurutnya, Hudian siap mengeluarkan teknologi pembangkit canggih untuk berperan dalam proyek yang porsi paling besarnya dilakukan oleh swasta tersebut.

"Kita bisa menggunakan teknologi yang termutakhir di dunia internasional dan membantu Indonesia mencapai target yang sesuai dengan kebutuhan listrik di dalam negeri," pungkasnya.

Sekedar informasi, pemerintah telah menetapkan 109 proyek yang masuk dalam proyek 35 ribu MW selama periode 2015 hingga 2019. Tak hanya dikerjakan PLN, proyek ini juga bakal digarap pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).

Dikutip dari publikasi PLN, dari 109 proyek tersebut, sekitar 74 proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 25.904 MW yang dikerjakan dengan skema pengembang listrik swasta dalam lima tahun ke depan dan 35 proyek lainnya berdaya 10.681 MW dikerjakan PLN.

Total kebutuhan pendanaan untuk pembangunan pembangkit listrik selama 2015-2019 sebanyak Rp 1.127 triliun, di mana Rp 512 triliun di antaranya dari PLN dan Rp 615 triliun dari swasta dalam skema IPP.

Pendanaan PLN diperuntukkan bagi proyek pembangkitan Rp 199 triliun dan transmisi serta gardu induk Rp 313 triliun. Sementara, kebutuhan pendanaan IPP Rp615 triliun seluruhnya untuk pembangkitan. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya