Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berharap tak ada lagi titik rawan konflik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang akan dihelat pada 9 Desember mendatang.
Sebab, menurut Tjahjo, berkaca pada pelaksanaan Pilkada 5 tahun silam, dari 269 daerah titik rawan konflik diyakini tak lebih dari 10 daerah.
Advertisement
"Kalau kita mencermati 5 tahun lalu, tidak begitu banyak. Memang di Papua ada 2 daerah, Sulsel, Maluku, NTT, Sumetera. Dari 269, memang tidak sampai 10 (daerah rawan) kalau merujuk 5 tahun lalu. Mudah-mudahan ini enggak ada," kata Tjahjo di sela-sela pembekalan terhadap seluruh Kapolda dan Kapolres yang mengikuti Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) di PTIK, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Menurut Tjahjo, adanya dualisme partai politik memiliki pengaruh di daerah, sehingga kerawanan konflik masih berpotensi terjadi.
"Kepolisian mencermati adanya dualisme parpol , yakni Golkar dan PPP berdampak di daerah. Dari hasil pendaftaran, enggak ada masalah, kecuali di Mataram, Manggarai Barat (Mabar). Kalau daerah lain enggak ada laporan signifikan," ucap Mendagri. (Ron/Ans)