Sosok Menteri Rizal Ramli, Penjaga Baru Maritim Indonesia

Presiden Jokowi telah menunjuk Rizal Ramli menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Agu 2015, 13:41 WIB
Rizal Ramli (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk ekonom senior Rizal Ramli menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo.

Rizal Ramli sendiri bukan orang baru di pemerintahan. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan pada masa presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur).

Pria kelahiran Padang, Sumatera Barat tanggal 10 Desember 1953 ini mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung pada bidang Fisika sampai memperoleh gelar Doktor Ekonomi di Universitas Boston Amerika Serikat.

Rizal sendiri juga pernah aktif dalam berbagai organisasi para intelektual seperti Komite Bangkit Indonesia (KBI) dan ECONIT Advisory Group.

Di KBI dia adalah pendiri sekaligus ketua. Sementara dalam ECONIT Advisory Group, dia menjadi Managing Director dan bekerja sama dengan beberapa ekonom kondang seperti Laksamana Sukardi dan Kwik Kian Gie.

Rizal Ramli sangat vokal mengkritisi kebijakan perekonomian pemerintahan Soeharto terutama menyangkut masalah mobil nasional, kontrak karya di pertambangan Freeport, distribusi pupuk, dan pembangunan ekonomi yang bersifat padat modal waktu bersama ECONIT.

Karier Rizal Ramli kemudian melejit ketika reformasi bergerak cepat menggulingkan pemerintahan Soeharto. Ia bersama tokoh lain seperti Amien Rais dan Nurkholis Madjid terus mendorong proses demokratisasi dan gerakan reformasi 1998.

Setelah Gus Dur terpilih menjadi Presiden Indonesia menggantikan BJ Habibie, Rizal Ramli diangkat menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog) walaupun tidak berlangsung lama.

Rizal banyak mereformasi kinerja dan manajemen Bulog. Salah satu langkahnya adalah menghapus simpanan off-budget menjadi on-budget, melakukan penghematan dan efisiensi biaya, penciutan jumlah rekening Bulog dari 117 menjadi 9 rekening dan perubahan struktur badan usaha menjadi Perum (Perusahaan Umum). Upayanya membuahkan hasil sehingga Bulog memiliki cadangan pangan surplus yang cukup besar.

Setelah menjadi Kabulog, Rizal terus melejit menjadi Menko Perekonomian menggantikan Kwik Kian Gie bulan Agustus tahun 2000. Program perbaikan ekonomi yang dicangankan meliputi 10 bidang yang terkenal dengan sebutan 10 Program Percepatan dan Pemulihan Ekonomi.

Saat ini, Rizal Ramli menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menggantikan Peter B Stok. Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar 17 Maret 2015. (Amd/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya