Robot dan Manusia Kini Tak Terpisahkan

Robot dipercaya bisa bekerjasama dengan manusia untuk mengerjakan tugas sehari-hari.

oleh Jeko I. R. diperbarui 12 Agu 2015, 14:55 WIB
YuMi Robot (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Jakarta - Bila di masa lalu, manusia dan robot tidak bisa bekerjasama, dimana segala sesuatu harus dikerjakan oleh manusia sendiri dari awal hingga akhir.

Kini hal tersebut sudah tidak berlaku lagi karena robot dipercaya bisa bekerjasama dengan manusia untuk mengerjakan tugas sehari-hari.

ABB, perusahaan terkemuka di bidang teknologi dan otomatisasi, Rabu (12/8/2015), membuktikan hal tersebut dengan secara resmi mengumumkan kolaborasi robot dan manusia pertama di dunia.

Dengan memperkenalkan sebuah robot yang bernama YuMi, manusia bisa mengajak robot tersebut sebagai mitra kerja untuk membantu menyelesaikan proses kerja secara terotomatisasi dan praktis.

YuMi sendiri diklaim sebagai robot industri pertama di dunia yang menandai revolusi modern di dunia robotik. Pada April 2015, YuMi pertama kalinya diluncurkan di Hannover Messe Trade Fair dan kini YuMi resmi hadir di pasar Indonesia.

Ini memang bukan pertama kalinya ABB meluncurkan robot industri pertama. Robot industri dengan kendali mikroprosesor dan elektrik pertama di dunia justru diperkenalkan ABB pertama kali pada 1974.

Namun, YuMi sebagai robot industri yang hadir di 2015 menjadi robot pertama yang ditujukan untuk berkolaborasi secara langsung dengan manusia.

Saat ini, ABB telah menginstal lebih dari 250.000 robot di dunia. "Peluncuran YuMi hari ini menunjukkan komitmen ABB sekaligus berperan sebagai pendobral di kancah industri robot otomatisasi," tutur Lilik Suharmawan, Local Unit Business Manager ABB pada saat media briefing YuMi di kantor pusat ABB, Jakarta.

"Kehadiran YuMi juga memiliki andil penting dalam memperluas ragam proses industri terotomatisasi yang menggunakan robot," sambungnya.

Ia menambahkan, dengan hadirnya YuMi di ranah teknologi tentunya dapat membuat pertumbuhan dan pergerakan industri produksi menjadi lebih pesat.

Selain itu, YuMi juga diharapkan menjadi sebuah solusi baru bagi industri elektronik yang memperlihatkan permintaan pasar yang sangat tinggi, jauh melampaui jumlah pekerja terampil yang tersedia.

YuMi pun akan menjadi pemicu lonjakan stok operasional robot industri untuk kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut secara langsung diungkap oleh The International Federation of Robotics yang memperkirakan akan terjadi lonjakan sebesar 28 persen pada 2015 hingga 2017, setara dengan lebih dari 80.000 robot industri yang dibutuhkan di kawasan ini.

YuMi sendiri akan tampil perdana menunjukkan fisik aslinya di pameran Electric, Power, and Renewable Energy Indonesia 2015 di JIExpo Kemayoran, 16-19 September 2015.

(jek/isk)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya