Liputan6.com, Jakarta Manfaat daun kelor telah diuji lewat aneka penelitian dari dalam maupun luar negeri. Hasilnya fantastis, daun ini kaya zat besi, protein, serat, Vitamin A, B, dan C, serta mineral. Namun bagaimana dengan bagian lain dari tanaman bernama latin Moringa oleifera ini?
Menurut dosen Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta yang menekuni ekstrak atau formulasi kelor, Yosi Bayu Murti beberapa publikasi menyatakan bagian yang bisa dimanfaatkan adalah batang-batang kecil, biji dan daunnya.
Advertisement
"Memang daun yang punya banyak manfat karena daun seperti pabrik pembuat (kandungan nutrisi). Jadi ketika kita ambil daun, kita akan mendapatkan semua tapi kalau misanya selektif pada batang, ya hanya aktivitas tertentu yang didapat," terang Yosi yang juga salah satu pembicara dalam Seminar Ilmiah Tanaman Obat Kelor di kantor Badan POM, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Namun manfaat, bahkan penggunaan secara tradisional memang hanya pada daun dan biji tanaman yang biasa tumbuh di dataran rendah hingga 600 meter dpl ini.
Biji kelor bisa dimanfaatkan untuk menyaring atau menjernihkan air. Ini biasanya dipakai di daerah terpencil seperti di Nusa Tenggara Barat. Lalu Gunung Kidul, Yogyakarta juga pernah memanfaatkannya.
Biji-biji tersebut cukup dihancurkan kemudian dimasukkan ke dalam air. Kemudian akan membuat lapisan sehingga air bagian atas jernih.
"Biji tersebut mengandung banyak hal, tapi yang jelas di dalamnya ada zat yang mengikat anion seperti kapur. Lalu menggumpal. Hal ini terjadi karena reaksi kimiawi, sehingga nanti air jadi jernih," ungkapnya di sela-sela seminar kepada Health-Liputan6.com.
Pada sesi sebelumnya, Peneliti Utama Etnobotani dari LIPI, Eko Baroto Walujo pun mengungkapkan selain menjernihkan air seperti tawas, biji kelor pun memiliki keuntungan tambahan sebagai antimikroba.
