Liputan6.com, Garut - Di tengah tekanan ekonomi dan kenaikan sejumlah komoditi, petani tomat justru merugi. Harga tomat terjun bebas di angka Rp 100 hingga Rp 200 per kilogram. Padahal biasanya harga tomat mencapai Rp 4.000 ribu per kilogram.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (13/8/2105), petani bingung, karena hasil panen yang melimpah tidak memberikan keuntungan.
Advertisement
Dengan harga jual Rp 200 per kilogram, petani akan mengalami kerugian karena biaya angkut ke pasar tinggi. Petani lebih memilih membuang tomat mereka ke sungai.
Aksi membuang tomat bukan hari ini saja, melainkan telah dilakukan sejak beberapa hari yang lalu.
Murahnya harga tomat tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan petani untuk obat-obatan dan pupuk. Panen serempak yang tak diimbangi dengan meningkatnya permintaan membuat harga komoditi ini jatuh.
Petani berharap pemerintah bisa membantu kesulitan petani terkait murahnya harga tomat. (Dan/Sss)