Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah China melalui China Railway Corporation terus menjajaki proyek kereta cepat di Indonesia. Jalur kereta cepat yang diminati China yaitu Jakarta-Bandung.
Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng mengatakan, ada beberapa keuntungan yang didapatkan jika Indonesia memiliki kereta cepat seperti yang dibangun di China. Salah satunya yaitu meningkatkan produk domestik bruto (GDP) Indonesia.
Advertisement
Dia menjelaskan, pada 2003 saat China mulai mambangun kereta cepat, GDP-nya hanya sebesar US$ 1.000. Namun pada 2014 GDP-nya melonjak menjadi US$ 7.500.
"Kereta cepat ini memberikan kontribusi nyata dan kemajuan China. Sekarang GDP Indonesia sekitar US$ 3.531, jauh lebih besar dari China pada 2003. Makanya saya yakin ini akan memberikan kontribusi besar pada kemajuan Indonesia," ujar dia di Senayan City, Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Menurut Xie, adanya kereta cepat Jakarta-Bandung akan menjadi cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pasalnya di sepanjang jalur kereta cepat ini akan mendorong timbulnya kegiatan ekonomi.
"Sepanjang jalur kereta cepat akan ada kegiatan ekonomi yang aktif. Menurut perkiraan, akan ada 44 ribu penumpang akan gunakan kereta cepat Jakarta-Bandung pada tahap awal," kata dia.
Selain itu, dengan harga tiket yang dibanderol sebesar Rp 200 ribu per orang. Maka akan memberikan keuntungan bagi perusahaan Indonesia yang mengoperasikan kereta tersebut.
"Pada harga Rp 200 ribu per orang, akan ada pendapatan Rp 3,2 triliun per tahun. Jika jumlah penumpang terus bertambah, pengelolaan pasti lebih menguntungkan lagi," tandas dia. (Dny/Nrm)