Jumlah Menteri Berkurang, Nasdem Tak Kecewa pada Jokowi

"Nasdem sejak awal mempunyai sikap tidak ada bagi-bagi jabatan. Apapun yang terbaik, seluruhnya diserahkan kepada Presiden," ucap Syarief.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 13 Agu 2015, 14:10 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan (Kanan) salam komando dengan Tedjo Edhy Purdijanto usai sertijab menteri di kantor Kemenkopolhukam , Jakarta, Kamis (13/8/2015). Luhut resmi menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menko Polhukam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi telah menyudahi masa pengabdian Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan dalam kabinetnya. Tedjo yang merupakan politisi Partai Nasdem digantikan Luhut Pandjaitan.

Sekretaris Fraksi Partai Nasdem Syarief Alkadrie menyatakan, pihaknya tak merasa kecawa salah satu kader di kementerian di reshuffle Jokowi.

"Tidak (kecewa). Perlu ditegaskan reshuffle itu hak prerogratif presiden. Presiden pasti punya pertimbangan-pertimbangan. Reshuffle sudah cukup baik," kata Syarief di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Anggota Komisi V DPR itu menekankan, Nasdem sejak awal ‎berkoalisi tanpa bagi-bagi kekuasaan. Jadi saat kadernya di kementerian ada yang diganti, hal tersebut tak jadi masalah.

"Nasdem sejak awal mempunyai sikap tidak ada bagi-bagi jabatan. Apapun yang terbaik, seluruhnya diserahkan kepada Presiden. Sejak awal Nasdem itu koalisi tanpa syarat," ucap Syarief.

Meskipun sudah diganti dari Menko Polhukam, Syarief menilai jika Tedjo sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Pergantian Tedjo kemungkinan ada tugas lain yang juga tak kalah pentingnya.

"Pak Tedjo sudah memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara selama jadi menteri. Jadi mungkin pertimbangannya presiden punya tugas lain untuk Pak Tedjo, tapi saya belum tahu itu apa," tandas Syarief. (Ron/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya