Liputan6.com, Jakarta - Nasi kerap dijauhi pelaku diet karena dianggap dapat menaikkan berat badan. Sehingga mereka memilih tidak mengonsumsi nasi, tapi tetap mengonsumsi yang lain.
"Tidak hanya nasi lho, yang bikin berat badan naik. Prinsipnya, apa pun yang kita makan itu mengandung kalori, dan tentu akan menaikkan berat badan kita kalau tidak membayarnya dengan melakukan aktivitas fisik," kata Nutrition and Health Science Executive dari Nutrifood Research Center, Mochammad Aldis di Redaksi Health Liputan6.com, SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, ditulis Kamis (13/8/2015)
Advertisement
Baca juga : Tak Ada Bukti Makan Nasi Malam Hari Bikin Gemuk
Satu kepalan nasi, jelas Aldis, bisa mengandung 200 kalori. Ketika nasi itu masuk ke dalam tubuh, tentu berkontribusi untuk menaikkan berat badan kita. Tapi, kalau kita bandingkan dengan makanan lain seperti gorengan, kalori yang ditimbun bisa lebih banyak dari nasi. "Meski kalori nasi sebesar itu, tapi bisa membuat kita kenyang untuk dua jam kemudian. Tapi gorengan, satu atau dua potong, kalorinya bisa menyamai kalori dari nasi," kata Aldis.
Sebab, gorengan mengandung lemak. Dan lemak ketika diubah dalam bentuk energi, jumlah kalorinya bisa lebih banyak ketimbang karbohidrat (nasi).
"Dua potongan gorengan ternyata kalorinya bisa sama seperti nasi. Tapi, bikin kenyang atau tidak, belum tentu. Jadi, apakah nasi bisa bikin kita alami kenaikan berat badan? Secara teori betul, tapi apakah nasi salah untuk kita, belum tentu juga," kata Aldis.