Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memutuskan merangkul pengusaha lokal, Arifin Panigoro untuk mengembangkan sepak bola usia muda. Langkah ini menyiratkan bahwa Kemenpora memang dekat dengan orang-orang eks Indonesia Premier League (IPL).
Sebelum mengajak kerjasama Arifin Panigoro, Kemenpora telah memasukkan nama M. Kusnaeni dan Llano Mahardika di (BOPI) Badan Olah Raga Profesional Indonesia, lembaga di bawah Kemenpora. Arifin Panigoro sendiri merupakan penggagas IPL, di mana kompetisi tersebut saat ini sudah tidak ada.
Alasan Kemenpora mempercayakan kompetisi usia muda pada Arifin Panigoro adalah karena dia dianggap berpengalaman. Sebelumnya, Arifin punya pengalaman sempat menggulirkan Piala Medco U-15.
"Kami panggil Arifin Panigoro untuk menangani U-15. Kita ingin setiap jejang umur ada operatornya. U-12 Danone, U-14 Kompas. Sekarang kita jajaki dengan Pertamina dan Aqua," ujar Sesmenpora, Alfitra Salam melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Kamis (13/8).
"Kami memilih Arifin karena beliau sudah berpengalaman dengan hal semacam ini," lanjut dia.
Nantinya, Kemenpora ingin setiap jenjang memiliki operator kompetisi yang kompeten. Alfitra menyatakan, Menpora Imam Nahrawi yakin Arifin sosok yang tepat untuk mengurusi pengembangan sepak bola usia dini.
Arifin Panigoro sempat meramaikan pesepakbolaan tanah air saat 2011 lalu. Ia menjadi penggagas Liga Primer Indonesia (LPI), hingga akhirnya menimbulkan dualisme kompetisi dengan Indonesia Super League.
Akan tetapi, PT LPIS, konsorsium dan operator IPL, disinyalir bangkrut sehingga kompetisi pun tak dilanjutkan. Akibatnya kompetisi IPL pun selesai di tengah jalan. (Ton/Win)
Baca juga:
Advertisement
Evan Dimas Tidak Diajak Llagostera Liburan ke Pantai
Seperti Ini Wajah Imut 7 Pelatih Saat Masih Jadi Pemain Bola