3.500 Kerangka Manusia Ditemukan Terpendam di Bawah London

Diperkirakan akan ada 100.000 tulang-belulang di bawah tanah London

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 13 Agu 2015, 20:46 WIB
3.500 Tengkorak Ditemukan di Proyek Terowongan Bawah Tanah London (Crossrail)

Liputan6.com, London - Apa yang terjadi kalau kita menggali sebuah permukaan kota tua berumur seperti London? Akan banyak kejutan timbul dari dalamnya. Dari mulai peninggalan Romawi Kuno hingga bom yang belum meledak peninggalan Perang Dunia II ditemukan di bawah tanah ibukota Inggris tersebut.

Kali ini sekelompok pekerja harus tercengang ketika mendapatkan ribuan tengkorak saat mereka memulai menggali jalur kereta api bawah tanah London yang baru. Rencananya, kereta ini akan melintasi timur hingga barat Kota London.

Pada Maret 2015, para penggali menemukan 3.500 tulang-belulang di kawasan Bedlam yang dipercaya dikubur dalam rentang tahun 1569 hingga 1738. Tengkorak itu diyakini berasal dari perang sipil, masa restorasi, pencinta Shakespeare, kebakaran London, hingga korban wabah pes.

Proyek penggalian ini akhirnya diambil alih oleh para arkeolog dari Musium Arkeologi London atau MOLA.

"Bagaimanapun, pekerjaan pembuatan terowongan bawah tanah ini menghasilkan temuan baru arkeologi yang luar biasa," kata Nick Elsden dari Museum Arkeologi London atau MOLA, seperti dikutip dari laman resminya, MOLA, Kamis (13/8/2015).

"Salah satunya kita jadi mengetahui hidup dan mati orang London di abad 16 dan 17," tambah dia.

Hasil temuan sejarah ini akan diteliti di Museum Arkeologi London untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pola migrasi, pola makan dan demografi masyarakat setempat.

Selain itu, lokasi pekuburan tersebut juga ditemukan jasad-jasad yang mungkin berasal dari kematian wabah sampar. 350 Tahun lalu, banyak warga London terkena wabah ini. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis ini merenggut nyawa sebanyak 100 ribu orang atau setengah dari populasi London saat itu.

Tak jauh dari lokasi itu, terdapat 30 tengkorak yang tersusun sembarangan. Berdasarkan catatan karbon kimia tulang, ada kesamaan usia penguburan dengan beberapa tulang yang ditemukan pada Maret 2015 lalu.

 

Citra Penggalian bawah tanah proyek Crossrail London (Crossrail)

Namun penemuan kali ini berbeda dengan penemuan sebelumnya. Jenazah tampak bertumpuk tak beraturan.

"Mereka jelas dikuburkan secara massal, berbeda dengan kuburan yang kami temukan di pekuburan Bedlam. Tulang-tulang bertumpuk menjelaskan ada sebuah bencana luar biasa," kata Kepala Tim Arkeolog Proyek Crossrail, Jay Carver kepada CNN, Kamis 13 Agustus 2015.

"Mereka ditumpuk. Ada yang kepala di kaki, kaki di kepala orang lain. Bahkan tampak mereka dipadatkan agar muat dalam liang ini," imbuh Carver.

"Berbeda dengan penemuan bulan lalu. Mereka dikuburkan rapi dan ada sisa-sisa peti mati," kata arkeolog tersebut.

Namun para ahli curiga akan ada kuburan massal lainnya. "Wabah sampar di London adalah wabah terakhir yang menyerang di Eropa. Kami ingin mengetahui kenapa? Dan kami yakin, akan ada kuburan massal lebih besar lagi yang bisa menjawab pertanyaan kami," pungkas Carver.

'Kematian Hitam'

Eropa pernah kehilangan setengah penduduknya akibat wabah yang dimulai dari tahun 1300. Kematian massal ini berhenti pada abad 1600. Lebih dari 30 juta orang Eropa tewas karena penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang ditemukan pada binatang pengerat.

Di London sendiri ada sekitar 100 ribu tewas dalam bencana bakteri terbesar sepanjang sejarah dunia kedokteran atau terkenal dengan 'kematian hitam'. Di London jugalah, penyakit ini berhenti mewabah.

Sementara itu, para arkeolog baru menemukan 3.500 tengkorak di 40 lokasi sepanjang Maret 2015 hingga hari ini. Itu pun dengan sebab kematian yang berbeda-beda. (Rie/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya