Liputan6.com, Nixa, Missouri Pengunjung sebuah restoran di Nixa, Missouri melaporkan kedatangan tamu yang mengerikan dan membuat mereka tidak nafsu makan. Namun, pemilik si “tamu” –yang merupakan seekor ular- berkilah bahwa hewan peliharaannya itu merupakan hewan pemandu.
Si ular, yang datang dengan pemiliknya, sepasang pria dan wanita yang tidak bersedia disebutkan namanya, diizinkan masuk oleh si manajer restoran El Puente. Ini jelas membuat ngeri para pengunjung.
Advertisement
“Kami baru mulai makan, dan sepasang pria dan wanita masuk. Si ular melingkar di leher si wanita, namun perlahan-lahan melata turun ke stan di belakangnya,” lapor Lisa Loeffelholz, seorang pengunjung pada KY3.com.
“Saya sampai gemetaran, dan berpikir ‘kita harus keluar dari sini’,” ujar Terri Pitts, Ibu dari Loeffelholz.
Mereka melaporkan bahwa wanita itu menyerahkan si ular pada si pria di atas meja. Saat itulah Loeffelholz mengajukan protes pada pelayan restoran.
“Manajer datang dan menyatakan bahwa itu hewan pemandu, jadi boleh masuk. Saat itu saya, Ibu dan teman-teman saya memutuskan pergi,” ucap Loeffelholz.
Manajer El Puente bersikeras bahwa si ular hewan pemandu, namun Loeffelholz meragukannya, dan menghampiri si pemilik ular sebelum meninggalkan restoran.
“Ia bilang, ‘Bukan, ini hewan pemandu saya. Saya dibolehkan membawanya karena mengidap depresi.’ Saya bilang saja, ‘saya turut prihatin, namun membawa ular ke restoran bukan ide yang bagus.”
Loeffelholz kemudian adu mulut dengan si pria yang menyatakan bahwa ular dan anjing tidak ada bedanya. Sedangkan, menurut direktur komunikasi kota Nixa, Jill Finney, Americans with Disabilities Act (ADA) menyatakan pada tahun 2011, bahwa hanya anjinglah yang bisa menjadi hewan pemandu, sehingga jika seseorang mengaku punya monyet atau ular pemandu, besar kemungkinannya ia berbohong. (Ikr/hdy)