Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan defisit transaksi berjalan cenderung membaik pada kuartal II 2015. Defisit transaksi berjalan tercatat US$ 4,47 miliar turun dari periode sama tahun sebelumnya US$ 9,8 miliar. Namun, jika dibandingkan kuartal I 2015 defisit transaksi berjalan meningkat dari US$ 4,09 miliar.
Kepala Departemen Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Hendy Sulistyowati mengatakan defisit transaksi berjalan menurun karena ditopang peningkatan surplus di non migas.
Advertisement
Tercatat, surplus non migas US$ 5,92 miliar, atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 2,47 miliar. Begitu pula migas, tercatat defisit migas menjadi US$ 2,11 miliar turun dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 3,17 miliar.
Akan tetapi, untuk migas terjadi kenaikan jika dibanding kuartal I tahun sebelum yang tercatat hanya US$ 1,25 miliar. "Karena kuartal II ada lebaran konsumsi BBM meningkat," kata Hendy.
Jika dirinci transaksi berjalan untuk barang tercatat US$ 4,11 miliar pada kuartal II 2015, untuk jasa tercatat defisit US$ 2,64 miliar, pendapatan primer defisit US$ 7,36 miliar, sedangkan pendapatan sekunder surplus US$ 1,42 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengatakan meski perekonomian RI cenderung melambat namun neraca pembayaran masih relatif baik.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal II sama dengan kuartal I atau sedikit penurunan, neraca pembayaran kuartal II tadi saya sampaikan angka current defisit terjaga baik," ujar dia. (Amd/Ahm)