Liputan6.com, Dumai - PT Pertamina (Persero) Refinery Unit II menyiasati pasokan minyak mentah turun dari PT Chevron Pacific Indonesia dengan melakukan open access pada fasilitas pengelolaan minyak mentah (kilang) Dumai.
General Manager Pertamina Refinery Unit II, Afdal Martha mengatakan kapasitas kilang minyak yang akrab disebut Putri Tujuh tersebut berkapasitas 120 ribu barel. Namun saat ini hanya bisa mengolah 87 hingga 90 ribu barel minyak karena penurunan pasokan minyak dari PT Chevron Pacific Indonesia.
Advertisement
"Kapasitas kilang di Dumai 120 ribu barel. Hanya bisa beroperasi 87-90 ribu barel. Satu-satunya sumber minyak dari dari Chevron," kata Afdal, di Kilang Dumai, Riau, Jumat (14/8/2015).
Afdal menambahkan, agar kilang minyak tersebut tetap optimal beroperasi, Pertamina RU II mensiasati dengan mencari pasokan minyak dari tempat lain (open access).
"Supaya kilang produksi terus optimal kami cari sumber alternatif minyak. Kami buka akses untuk bisa masuk ke kilang Dumai. Hasil minyak selain dari Chevron bisa datang dari tempat lain," ujar Afdal.
Untuk menerapkan open access tersebut, Pertamina membangun fasilitas penampungan minyak berkapasitas 600 ribu barel, dan ditargetkan bisa beroperasi awal 2016.
Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero), Rachmad Herdadi mengungkapkan selain membangun tangki penyimpanan, Pertamina juga memanfaatkan tiga tangki penyimpanan milik Chevron yang mangkrak dengan kapasitas masing-masing tangki 170 ribu barel.
"Kami sudah bicara dengan SKK Migas ingin pinjam tiga tangki dengan total kapasitas sekitar 500 ribu barel dengan begitu ada satu juta produksi minyak baru," kata Rachmad. (Pew/Ahm)