Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun ini hanya tumbuh 4,6 persen, atau mengalami perlambatan jika dibandingkan kuartal I 2015 yang sebesar 4,7 persen.
Akibatnya banyak perusahaan yang terbukti telah memberhentikan para pekerjanya mengingat biaya bahan baku dan produksi cukup tinggi tidak diimbangi dengan peningkatan penjualannya.
Advertisement
Untuk itu, Menteri Tenaga Kerja RI Hanif Dhakiri meminta kepada perusahaan-perusahaan lain untuk lebih mengerti mengenai kondisi ekonomi yang terjadi saat ini. Hal itu bukan karena faktor internal, melainkan lebih karena pengaruh global.
"Soal PHK, kenapa saya minta kepada pelaku usaha, walaupun tidak mudah bagi dunia usaha tapi, kita minta untuk melakukan siasat dulu menyiasati ekonomi sekarang ini tapi siasatnya jangan sampai melakukan PHK," kata Hanif di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Paling tidak, Hanif meminta kepada para pengusaha untuk bertahan dalam satu tahun ke depan. Ini karena dirinya optimis kondisi ekonomi akan lebih baik di tahun-tahun selanjutnya.
Dikatakan Hanif, dari data Kementerian Tenaga kerja, hingga bulan Agustus ini setidaknya sudah ada 30 ribu pekerja yang dirumahkan akibat pelemahan ekonomi yang terjadi di Indonesia.
"Saya optimis ekonomi ke depan ini lebih baik, kebijakan pemerintah akan bisa memacu pertumbuhan ekonomi, sehingga dunia usaha yang saat ini agak sulit, itu dalam waktu ke depan kita akan bisa perbaiki," tegas dia.
Tak hanya sekedar menghimbau, pihaknya setiap tahun akan terus meningkatkan pembinaan-pembinaan kewirausahaan demi mengurangi tingkat pengangguran akibat perlambatan ekonomi. (Yas/Nrm)