Rupiah Melemah, Bagaimana Harga Sepeda Motor?

Pada Jumat (14/8) pagi, berada di angka Rp 13.765 per dolar AS.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 15 Agu 2015, 13:12 WIB
Dua motor sport anyar yang turut jadi bintang di panggung IMoS Yamaha, yakni MY-09 dan WR250R telah dipeasn sebanyak 25 unit.

Liputan6.com, Jakarta - Rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS membuat para pelaku industri ketar-ketir. Bahkan, pada Jumat (14/8) pagi, berada di angka Rp 13.765 per dolar AS.

Menanggapi hal ini, Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) masih mempelajari isu rupiah ke depan. Untuk saat ini, mereka belum memiliki strategi untuk merespons kondisi tersebut.

"Dalam jangka pendek belum. Karena kami sudah Kontrak dengan supplier. Kalau ini anomali terus-terusan mungkin akan kami bicarakan ke supplier," katanya saat ditemui di kantor PT YIMM Pulogadung.

Saat ini, lanjut Masykur, komponen-komponen dari supplier masih dipatok dari harga dollar AS lama. "Kami lihat ke depan. Apakah harus efisiensi ke dalam apa naikin harga," imbuh dia.

Konsumen motor CBU

Tak cuma memasarkan motor diproduksi Pulogadung, Yamaha turut menjual produk yang berstatus CBU. General Manager Aftersales Service & Motorsport PT YIMM, M Abidin, menganggap, isu pelemahan rupiah tak berpengaruh banyak terhadap model-model yang diimpor secara 'bulat'.

"CBU sekarang tetap jalan. Terutama ada beberapa produk yang masih positif kayak TMAX," kata Abidin kepada Liputan6.com.

"(Mungkin) konsumen CBU itu nyimpen dolar jadi mereka nggak pusing. Orang kayak di Indonesia kan banyak yang nggak keliatan," sambungya seraya tertawa.

Hingga saat ini, penjualan CBU Yamaha ditopang dari model R1, R6, TMAX, dan WR250. Pabrikan berlambang garpu tala ini bakal memperkenalkan model baru Pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pekan depan.

(gst/sts)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya