HUT Ke-70 RI, Momen Jokowi Bawa Kekuatan Militer ke 5 Besar Dunia

"Indonesia yang kuat pertahanannya untuk kesejahteraan bangsa sendiri dan agar dihormati oleh bangsa-bangsa lain."

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Agu 2015, 10:00 WIB
Kapal tempur TNI AL melepaskan amunisinya sebagai bagian dari atraksi menyambut HUT TNI ke-69, Surabaya, Selasa (07/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menyambut hari jadi Indonesia yang ke-70 pada 17 Agustus nanti, bisa menjadi momentum bangsa untuk merefleksi kekuatan pertahanan yang dimiliki. Indonesia harus menjadi negara yang kuat ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

Anggota Komisi I DPR Sukamta menilai, Indonesia harus segera membangun kekuatan pertahanannya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

"Indonesia yang kuat pertahanannya bukan untuk menjadi ancaman bagi bangsa lain, tetapi untuk kesejahteraan bangsa sendiri dan agar Indonesia dihormati oleh bangsa-bangsa lain, baik tetangga dekat maupun jauh, sambil berkontribusi dalam memelihara perdamaian dunia sebagaimana amanah UUD 45," kata Sukamta melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu (15/7/2015).

Karena itu, menurut dia, Indonesia di tangan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla harus segera merefleksikan semangat kemerdekaan Indonesia untuk memperbaiki kekuatan pertahanan yang ada.

"Lembaga pemeringkat kekuatan militer dunia Global Fire Power military pada tahun 2015 ini, menempatkan Indonesia berada pada urutan ke-12 dengan power index 0,5231. Dengan semangat kemerdekaan, kita mesti terus meningkatkan power index Indonesia. Mudah-mudahan tahun 2016 power index kita beranjak masuk 10 besar kekuatan militer dunia, dan pada tahun 2024 mudah-mudahan bisa masuk 5 besar," tutur Sukamta.

Tim Jupiter Aerobatic TNI AU beraksi dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 TNI AU Tahun 2015 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/4/2015). Acara tersebut menampilkan demo darat dan atraksi udara. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Untuk mencapai hal itu, lanjut politikus PKS ini, ada 3 hal yang perlu tingkatkan, yaitu sumber daya manusia (SDM), alat utama sistem persenjataan (alutsista), dan anggaran.

"Sebagai catatan, daya tempur personel TNI sudah bisa unggul dari negara lain. Ini menjadi kebanggan tersendiri. Tapi jangan terlena. Terus tingkatkan kuantitas dan kualitasnya," ujar Sukamta.

Sedangkan untuk program penambahan alutsista, sambung dia, TNI telah memiliki program rencana strategis dan minimum essential forces (Renstra dan MEF). Soal anggaran dari tahun ke tahun, tahap ke tahap, anggaran untuk membeli dan memperbaharui alutsista terus meningkat.

"Kita juga mendorong agar anggaran tersebut terus ditingkatkan untuk tahun-tahun selanjutnya. Kalau SDM, alutsista dan anggaran terus kita tingkatkan baik kuantitas dan kualitasnya melalui program Renstra dan MEF ini. Saya yakin kita bisa masuk menjadi 5 besar kekuatan militer dunia pada tahun 2024," pungkas Sukamta. (Sss/Tnt)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya