Liputan6.com, Jakarta Hipertensi tak boleh diremehkan. Sebab tekanan darah tinggi ini merupakan faktor utama kerusakan otak, ginjal, dan jantung jika tak terdeteksi sejak dini. Riskedas 2013 mencatat, lebih dari 25 persen orang Indonesia yang berusia di atas 18 tahun menderita penyakit darah tinggi (hipertensi).
Salah satu cara yang efektif mengendalikan hipertensi ini adalah dengan membatasi garam (natrium) atau sodium, dengan tidak lebih 2000 miligram atau 5 gram garam, setara dengan 1 sendok teh per hari.
Advertisement
Namun, ahli gizi, RD Disha Jhaveri mengatakan, garam juga hadir dalam bahan makanan lain seperti bahan pengawet, sodium bikarbonat, baking powder, Monosodium glutamat (MSG) atau berbagai obat-obatan seperti antasida, antibiotik.
"Natrium dapat ditemukan pada air minum, susu, sayuran berdaun hijau, makanan laut, mentega, margarin, keju, produk roti seperti roti, biskuit, kue-kue, roti tongkat, kue, olahan sereal sarapan. Semua saus seperti saus kedelai, saus tomat. Makanan ringan seperti keripik kentang, popcorn, mie, macaroni, kerupuk, buah-buahan dan sayuran kaleng, kacang asin, sayuran beku dan makanan siap saji sehingga perlu dicermati batasan kadarnya," katanya, seperti dikutip Times of India, Sabtu (15/8/2015).
Lantas bagaimana menyiasatinya? Disha mengatakan, gunakan rasa yang berbeda sebagai pengganti garam, sebagai contoh bubuk mustard, daun salam, bubuk kari, oregano, bubuk cabai, peterseli, kemangi, daun tulsi, mint, perasan lemon, bawang, bawang putih, cabe hijau, cuka, asam untuk membuat makanan Anda tetap enak.
Selain itu, hindari makanan seperti roti, pizza, kue, biskuit karena mereka berisi natrium tersembunyi dalam bentuk baking powder. Juga saus, kacang asin, keripik asin, popcorn dan produk kalengan lainnya. Sebaliknya, konsumsi buah-buahan segar.
Dan yang perlu menjadi perhatian adalah mencermati label makanan untuk mengetahui total natrium di dalamnya.
